KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (
GMFI) diprediksi positif pada tahun 2022 ini seiring mulai pulihnya kinerja operasional, terus bertumbuhnya performa keuangan perusahaan, dan strategi diversifikasi bisnis yang telah berjalan. Di tengah situasi Covid-19 yang memukul industri penerbangan, GMFI mendapatkan beberapa angin segar yang dapat memicu kinerja perusahaan pada tahun ini. Pertama, mulai naiknya penerbangan pada akhir 2021 seiring dengan mulai membaiknya penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Kinerja tahun ini semestinya diproyeksikan mulai berjalan dengan progresif selama pemerintah tidak menerapkan kebijakan restriksi secara lebih ketat,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, kepada Kontan.co.id, Selasa (25/1).
Baca Juga: Garuda Maintenance (GMFI) Tekan Rugi Usaha Hingga 84% di Kuartal III-2021 Kedua, diversifikasi bisnis oleh perseroan di luar induknya, PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA), yang mulai berbuah manis. Pada akhir tahun 2021, GMFI terlibat dalam proyek modernisasi dan penggantian
center wing box untuk pesawat C130H milik TNI AU setelah berkontrak dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada tahun lalu untuk memodifikasi total delapan unit pesawat secara berkala. Selain dengan Kemhan, perseroan berkontrak dengan TNI AU untuk pemeliharaan beberapa mesin, mendukung layanan komponen dan material untuk mendukung
overhaul pesawat 737. Adapun, perseroan berhasil meningkatkan
event maintenance pada segmen perawatan pesawat kargo, khususnya Boeing 747
wide body, serta perawatan reaktivasi pesawat menyusul meningkatnya mobilitas masyarakat dan permintaan pengembalian pesawat ke lessor. Perseroan juga berhasil mengembangkan kapabilitas perawatan
line maintenance untuk perawatan pesawat Boeing 787 milik maskapai asal Jepang, dari semula bersifat
assist menjadi
full release.
Dipercayanya GMFI oleh sejumlah maskapai, baik domestik maupun asing yang tersebar di benua Asia, Eropa, dan Amerika juga turut memperbesar persentase porsi pendapatan dari segmen non-afiliasi sekitar 8% dibandingkan tahun 2020 lalu. Baca Juga:
Operasikan 19 Pesawat Bermasalah, Citilink dan GMF Dapat Teguran dari Kemenhub Lebih lanjut, GMFI juga berpeluang untuk bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam menghadirkan layanan MRO berstandar global di Bandara Kertajati, Majalengka. “Potensi pendapatan GMFI dari luar Garuda mulai membaik sebagai strategi diversifikasi manajemen. Tinggal maksimalkan efisiensi bisnis mengingat masa pandemi Covid masih belum berakhir,” kata Nafan.
Editor: Noverius Laoli