KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencetak kinerja posisif di kuartal I 2023. Laba bersih emiten rokok ini melonjak 82,33% menjadi Rp 1,96 triliun. Kepala riset Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima mengatakan, kenaikan laba bersih GGRM pada kuartal I 2023 ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan, terutama di pos biaya produksi dan pita cukai. Ia melihat gross marjin pada 2022 tergolong rendah yaitu 9% dibandingkan dengan di atas 11% pada tahun-tahun sebelumnya, sedangkan pada kuartal I 2023 gross margin telah mencapai 14%. "Sepanjang 2023 gross margin berpotensi lebih tinggi dibandingkan dengan 2022 sehingga akan ada pertumbuhan laba 2023 dibandingkan dengan 2022. Tren penurunan beban produksi akan menopang hal ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/5).
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham GOTO, GGRM, & SILO yang Terkena Rotasi Indeks MSCI Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama juga menilai prospek rokok akan positif di tahun ini yang didorong dari stabilitas pertumbuhan ekonomi. Hal ini seiring peningkatan kinerja domestik demand sehingga membuat permintaan bisa meningkat. Di sisi lain, tarif cukai dilihat masih menghantui kinerja GGRM. "Sehingga perusahaan perlu melakukan inovasi agar tetap diterima oleh pasar, mengingat tingkat konsumsi rokok tinggi," sebutnya. Hanya saja, Raphon beranggapan bahwa tarif cukai akan menjadi sentimen negatif. Ia menilai cukai tidak akan terlalu berpengaruh karena pemerintah telah memberikan guidance hingga ke tahun 2024 sehingga pasar sudah bisa memprediksi hingga dua tahun ke depan.
GGRM Chart by TradingView