Kinerja GOTO Diprediksi Tumbuh Positif pada 2024, Ini Faktor Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten e-commerce, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukakan kinerja cukup baik di tahun lalu karena dapat mencapai Positive Adjusted EBITDA untuk kuartal 4-2023. Namun, GOTO juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 90,39 triliun di tahun 2023.

Angkat tersebut meningkat 124% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun peningkatan tersebut disebabkan oleh pencatatan goodwill yang terjadi akibat pelepasan PT Tokopedia.

Sedangkan pada tahun ini, kinerja GOTO berpotensi tetap tumbuh positif sejalan dengan pendapatan perusahaan yang akan didorong oleh segmen On-Demand Services (ODS) atau Layanan Sesuai Permintaan dan segmen Financial Services (GTF) atau Jasa Keuangan, sebagai kontribusi dari semakin besarnya PT Tokopedia (Tokopedia + TikTok Shop). 


Baca Juga: GOTO Caplok Saham Winato Kartono untuk Kuasai Multifinance Anak Bangsa

Head of Indonesia Research and Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo mengatakan, pada tahun ini kinerja GOTO sebagian besar ditopang oleh pendapatan, mengingat saham GOTO kini hanya 25%. Sebagai hasil dari dekonsolidasi ini, nilai transaksi bruto (GTV) GOTO untuk tahun 2024-2025 akan menjadi 32% lebih rendah. 

Meskipun demikian, dia memprediksi kemungkinan kerugian PT Tokopedia yang akan semakin besar mencapai US$ 1,5 miliar juga tidak akan terjadi, terlihat pada EBITDA GOTO yang disesuaikan menjadi US$ 20 juta atau setara Rp 313 miliar, dari sebelumnya US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,4 triliun. 

“Faktanya, GOTO akan menerima sekitar US$ 40 juta dari biaya layanan e-commerce setiap tahunnya dari kesepakatan ini,” kata Henry dalam risetnya, 5 April 2024. 

Selain itu, Henry berharap GOTO dapat meningkatkan investasi di segmen GTF, mengingat tahap awal untuk menumbuhkan kinerja perusahaan dengan menggunakan seluruh biaya dari layanan e-commerce. Sementara itu, dia memperkirakan segmen ODS akan memberikan kinerja positif pada tahun 2024. 

Lebih lanjut, Henry melihat adanya persaingan yang semakin ketat di sektor e-commerce Indonesia, namun dia percaya GOTO berada dalam posisi yang jauh lebih baik saat ini, mengingat TikTok telah mendukung GOTO dengan komitmen pendanaan baru sebesar US$ 1,5 miliar, tidak ketinggalan trafik dari platform media sosial TikTok.

Kinerja GOTO Diprediksi Tumbuh Positif di 2024, Ditopang oleh Pendapatan

Selaras dengan hal ini, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda memperkirakan, kinerja GOTO pada tahun 2024 ini dari sisi pendapatan dapat bertumbuh positif. Sedangkan dari sisi laba diprediksi masih mengalami rugi. 

“Tetapi GOTO masih memiliki potensi untuk adanya perbaikan serta pemulihan kinerja dari beberapa strategi yang dapat menjadi sentimen positif,” ujar Vicky saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/4). 

Baca Juga: GOTO dan BUKA Masih Merana

Adapun strategi yang dapat menjadi sentimen positif, Vicky bilang, dengan cara meningkatkan frekuensi pengguna eksisting dan memperluas jangkauan pasar melalui inovasi produk yang menjangkau konsumen dan memprioritaskan harga.

Kemudian, meningkatkan monetisasi dan memperkuat fundamental perusahaan melalui pengelolaan beban usaha, dan beban-beban lainnya.

Sedangkan untuk sentimen negatif yang harus dihindari GOTO, agar kinerjanya tetap tumbuh positif di tahun ini yaitu, Vicky menyebutkan, adanya persaingan ketat dari beberapa pesaing dan kondisi ekonomi global yang tidak stabil dapat mempengaruhi kinerja goto

“Ketidakpastian pasar modal global dan juga domestik juga menjadi sentimen negarif yang sangat berdampak bagi kinerja perusahaan,” imbuhnya. 

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli mengatakan bahwa prospek kinerja GOTO di awal tahun 2024 ini cukup baik karena adanya potensi pemangkasan suku bunga.

“Tetapi sekarang karena banyaknya economic uncertainty, geopolitical tension dan rupiah yang melemah sehingga BI harus menaikan suku bunga, membuat kinerja dan saham GOTO bisa teruimbas sentimen negatifnya,” kata Christopher kepada Kontan.co.id, Kamis (25/4). 

Menurut dia, dengan adanya sentimen-sentimen negatif tersebut dapat berdampak terhadap prospek saham-saham yang sangat sensitive towards interest rate, salah satunya di saham Tech seperti GOTO. 

 
GOTO Chart by TradingView

Meski begitu, dia menilai bahwa ada pergeseran strategi GOTO ke arah percepatan pertumbuhan, profitabilitas berkelanjutan dan memperluas akses produk.

Ditambah, Gojek akan mengembangkan layanan berlangganan dan monetisasi iklan. Sementara itu di lini bisnis fintech via GoTo Financial, perusahaan akan memperluas pinjaman lewat BNPL, memonetisasi ekosistem e-commerce lewat kemitraan dengan TikTok. Dengan begitu, kinerja GOTO diprediksi masih cukup baik untuk tahun kni. 

Dengan begitu, Henry merekomendasikan Neutral untuk saham GOTO, dengan target harga Rp 75 per saham. Kemudian, Vicky merekomendasikan Trading Buy dengan target harga Rp 65 per saham.

Sementara Christopher juga merekomendasikan Trading Buy untuk GOTO dengan target harga Rp 70 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .