KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) diperkirakan akan terus membaik dengan memanfaatkan tiga layanan bisnis utamanya, yakni layanan
on-demand service (ODS), layanan fintech, dan layanan e-commerce. Analis memperkirakan ketiga sektor ini memiliki prospek cerah ke depannya. Analis JP Morgan, Henry Wibowo, menyatakan bahwa penurunan suku bunga The Fed akan berdampak positif pada layanan fintech GOTO, terutama dalam hal peningkatan aliran dana ke aset jangka panjang. GOTO telah berhasil mengintegrasikan layanan GoPayLater dengan TikTokShop dan merencanakan ekspansi pinjaman hingga US$ 500 juta pada akhir 2025. Pengembangan ini dipandang sebagai upaya memperluas penetrasi layanan
buy now, pay later (BNPL) melalui platform TikTokShop.
Baca Juga: Saham-Saham Ini Banyak Dilego Asing Saat IHSG Cetak Rekor Baru Kemarin Untuk sektor e-commerce, GOTO mencatat penurunan biaya operasional pada kuartal II-2024 dibandingkan kuartal I-2024 karena faktor musiman. Namun, biaya diperkirakan akan meningkat pada paruh kedua 2024, terutama pada kuartal IV yang merupakan musim puncak e-commerce. Henry memperkirakan biaya layanan akan mencapai sekitar US$ 40 juta pada 2024 dan terus meningkat pada 2025 seiring pertumbuhan nilai transaksi bruto (GMV). Henry memproyeksikan pendapatan GOTO akan mencapai Rp 9,27 triliun dengan pertumbuhan 37,2%. Laba kotor diperkirakan sebesar Rp 4,54 triliun. Di sektor ODS, Equity Analyst Yuanta Sekuritas, Laras Nadira, mencatat bahwa kontribusi pendapatan bersih bisnis ODS terhadap total nilai transaksi bruto (GTV) mencapai 17,2% pada kuartal II-2024, naik 632 basis poin secara tahunan.
Baca Juga: Kinerja GOTO Diproyeksi Membaik, Cermati Rekomendasi Sahamnya Peningkatan daya beli konsumen diharapkan akan meningkatkan pangsa pasar GOTO dalam bisnis
on-demand, khususnya melalui fitur hemat dan berbagai promosi yang menarik. Laras juga menambahkan, layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan berkontribusi besar terhadap pendapatan ODS, masing-masing menyumbang 40% dan 60% pada semester I-2024. Selain itu, aksi pemegang saham Alibaba yang berkomitmen menjadi investor jangka panjang di GOTO memberikan sentimen positif bagi saham perusahaan. Alibaba, yang memiliki 7,4% saham GOTO, berjanji tidak akan menjual sahamnya selama lima tahun ke depan.
Baca Juga: Saham GOTO Melesat di Tengah Komitmen Jangka Panjang Alibaba Alibaba Cloud juga akan menyediakan layanan terkait teknologi cloud dan AI, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya GOTO.
Analis BRI Danareksa, Niko Margonis, merekomendasikan pembelian saham GOTO dengan target harga Rp 90, didukung oleh peluang pencapaian EBITDA positif pada akhir tahun. Ia juga menyoroti potensi stabilnya margin ODS pada kuartal III-2024 dan perbaikan pada kuartal IV-2024. Secara keseluruhan, rekomendasi beli juga diberikan oleh Henry dan Laras, dengan target harga masing-masing Rp75 dan Rp95 per saham, seiring dengan optimisme terhadap prospek pertumbuhan dan efisiensi biaya GOTO. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli