Kinerja Gunung Raja Paksi (GGRP) mulai membaik secara kuartalan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) membukukan pendapatan senilai US$ 467,48 juta hingga akhir kuartal ketiga 2020. Realisasi ini menurun 23% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 610,91 juta.

Perusahaan produsen baja ini pun membukukan kerugian bersih periode berjalan senilai US$ 14,95 juta. Capaian ini berbanding terbalik dari realisasi bottom line GGRP di periode yang sama tahun sebelumnya yang masih membukukan laba bersih senilai US$ 3,1 juta.

Direktur Gunung Raja Paksi Budi Raharjo Legowo mengatakan, turunnya kinerja GGRP sepanjang sembilan bulan pertama 2002 tidak terlepas dari pandemi Covid-19. Meski demikian, kinerja GGRP secara kuartalan mulai menunjukkan pemulihan.


Di kuartal ketiga, GGRP membukukan pendapatan senilai US$ 151,83 juta, naik 27,29% dari pendapatan di kuartal kedua yang hanya US$ 119,27 juta. “Revenue di kuartal kedua memang drop. Namun di kuartal ketiga mengalami rebound. Jika dibandingkan dengan kuartal pertama masih menurun 23%,” terang Budi dalam acara paparan publik yang digelar virtual, Kamis (10/12). Sebagai gambaran, pendapatan GGRP di kuartal pertama mencapai US$ 196,38 juta.

Baca Juga: Dapatkan sertifikasi Los Angeles, Gunung Raja Paksi (GGRP) berpeluang eskpor ke AS

Di kuartal ketiga 2020, GGRP juga mencetak laba kotor (gross profit) senilai US$ 4,51 juta. Pun demikian GGRP berhasil menekan kerugian bersih di triwulan ketiga. Pada kuartal ketiga 2020, GGRP membukukan kerugian bersih senilai US$ 4,15 juta, menurun dari rugi bersih pada kuartal kedua yang mencapai US$ 11,74 juta.

Pemulihan kinerja GGRP juga tercermin dari naiknya volume penjualan baja Gunung Raja Paksi pada kuartal ketiga. Di periode Juli-September 2020, GGRP menjual 256.465 ton baja, naik 19,51% dari realisasi penjualan pada kuartal kedua yang hanya 214.595 ton baja. Jika diakumulasikan, penjualan GGRP sepanjang sembilan bulan pertama 2020 sebesar 789.519 ton baja.

Di sisi lain, tingkat produksi baja GGRP juga naik. Budi mengatakan, kenaikan produksi ini seiring dengan pulihnya permintaan baja. Produksi GGRP naik 35,73% pada triwulan ketiga menjadi 292.555 ton dari sebelumnya hanya 215.536 ton pada kuartal kedua.

Baca Juga: Hingga Juni, GGRP sudah penuhi separuh target penjualan baja tahun ini

Adapun produksi di kuartal kedua menurun 38,6% dari kuartal pertama yang mencapai 350.983 ton. “Produksi di kuartal kedua juga mengalami penyesuaian di angka 215.000 ton untuk mengikuti penjualan,”sambung Budi.

Adapun sepanjang sembilan bulan 2020, profil penjualan Gunung Raja Paksi terdiri atas tiga produk. Sebanyak 35% merupakan flat product, 33% merupakan long product, dan 32% merupakan downstream product.

Dengan adanya pemulihan kinerja di kuartal ketiga, GGRP optimistis permintaan baja akan meningkat di tahun depan. Hal ini tercermin dari pulihnya industri penyerap baja seperti konstruksi dan  perdagangan yang telah menunjukkan pertumbuhan positif di kuartal ketiga 2020. 

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) targetkan penjualan baja mencapai 1 juta ton di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati