KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membukukan peningkatan penjualan neto sebesar 26,6% year on year (yoy) menjadi Rp 5,24 triliun sepanjang tahun 2021. Sejalan dengan itu, laba bersih tahun berjalan HRTA tumbuh 13,6% yoy menjadi Rp 194,43 miliar. Direktur Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda mengatakan, realisasi kinerja di 2021 inline dengan target internal perusahaan. "Peningkatan penjualan ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual emas rata-rata," kata Thendra saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/4). Thendra merinci, total volume penjualan perhiasan dan emas batangan (kadar 30%-99,99%) sepanjang tahun 2021 naik 9,71% yoy menjadi 9,94 juta ton. Sementara itu, harga jual emas rata-rata HRTA meningkat 14,71% menjadi Rp 520.340 per gram.
Untuk tahun 2022, HRTA menargetkan penjualan dapat mencapai Rp 7 triliun-Rp 8 triliun atau meningkat 33,59%-52,67% dibanding realisasi penjualan sepanjang 2021. Margin laba bersih (NPM) tahun 2022 juga ditargetkan naik ke level 3,8%-4% dari 3,7% di 2021. Baca Juga: Melesat 61%, Intiland (DILD) Kantongi Marketing Sales Rp 501 Miliar di Kuartal I 2022 Untuk mencapai target pertumbuhan tahun 2022 tersebut, HRTA sudah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, HRTA akan melakukan ekspansi jaringan toko sendiri hingga menjadi 81 toko sampai dengan pengujung tahun 2022. Jaringan toko sendiri ini termasuk pada ekspansi Hartadinata Abadi Store, sebagai layanan one stop shopping bagi masyarakat. Lewat toko ini, masyarakat dapat membeli produk emas batangan EmasKITA dan perhiasan Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna) yang merupakan kerja sama antara Hartadinata dan PT Emas Antam Indonesia (EAI). Kedua, HRTA juga akan mengintensifkan jaringan distribusi online melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, JD.ID, dan Tiktok Shop. Di samping itu, HRTA juga akan mengembangkan platform e-commerce sendiri.