KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal ketiga tahun ini, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mencatatkan kinerja keuangan yang menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tercatat, pendapatan perseroan berada pada angka Rp 5,39 triliun, turun 10,16% jika dibandingkan dengan pendapatan hingga akhir September 2022 kemarin yang berada di angka Rp 6 triliun. Pendapatan ini berasal dari penjualan total pihak ketiga senilai Rp 5,37 triliun dan total pihak-pihak berelasi sebesar Rp 16 miliar.
Laba bersih perseroan di kuartal III ini juga menurun 63,11% jadi Rp 91,16 miliar,dibandingkan dengan laba bersih perseroan di periode sama tahun lalu senilai Rp 274,15 miliar.
Baca Juga: Naik 33,7%, Humpuss Maritim (HUMI) Kantongi Laba US$ 11,6 Juta hingga Kuartal III Investor Relation Manager LTLS, Eurike Hadijaya menjelaskan penurunan pendapatan ini didasarkan pada beberapa hal. Yang pertama adalah lemahnya daya beli pelanggan dan menurunnya beberapa harga produk serta ketidakpastian ekonomi. Meski begitu, kinerja perseroan kuartal 3 lebih baik jika dibandingkan kuartal sebelumnya. “Di kuartal ketiga ini kinerja perseroan membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya walaupun masih di bawah ekspektasi manajemen. Hal ini dikarenakan masih lemahnya daya beli pelanggan, menurunnya beberapa harga produk,” ungkapnya saat dihubungi Kontan, Selasa (31/10). Selain itu tantangan lain yang harus dihadapi perseroan jelang tutup tahun ini adalah adanya fluktuasi harga komoditas dan situasi ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu Eurike menyampaikan perseroan akan selalu berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Kemudian terkait target laba dan pendapatan, Eurike tak menyebut angka pasti. Namun pendapatan tahun ini ungkap dia akan lebih rendah dari tahun lalu.
“Diperkirakan pendapatan sepanjang 2023 lebih rendah dari 2022. Namun manajemen terus berupaya untuk mengembangkan strategi bisnis baru untuk kinerja yang lebih baik,” ungkapnya.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raup Pendapatan Rp 6,6 Triliun Per Kuartal III 2023 Ini dibuktikan dari sisi keuangan arus kas dari operasional sebesar Rp 374 miliar, yang mana ini membaik dibandingkan dengan kuartal III 2022. Hal ini dikarenakan pengendalian modal kerja yang dilakukan Perseroan. “Selain itu utang berbunga bersih perseroan juga menurun menjadi Rp 849 miliar dibandingkan dengan periode akhir tahun 2022 sebesar Rp 1,2 triliun. Dengan net debt/equity 0,29 kali,” katanya.
Editor: Tendi Mahadi