Kinerja IDX Value30 Naik, Intip Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks kumpulan saham dengan valuasi murah, IDX Value30 alias IDXV30, mencetak kinerja yang baik. Melansir laman BEI, kinerja IDXV30 sebesar 6,57% secara year to date (YTD).

Kenaikan kinerja IDXV30 saat ini terbantu oleh membaiknya kinerja sektor komoditas, terutama didorong kenaikan harga komoditas batubara, minyak mentah, dan pulp.

“Hal ini yang mendorong kenaikan harga saham UNTR, ADRO, MEDC, dan INKP,” ujar Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina, kepada Kontan, Rabu (17/6).


Di tahun 2024, Martha melihat harga komoditas masih bergerak fluktuatif. Hal ini pun membuat kinerja IDXV30 di tahun ini belum tentu masih prospektif.

Baca Juga: Pendapatan Berdikari Pondasi (BDKR) Naik Tahun Lalu, Begini Rekomendasi Sahamnya

Meskipun begitu, emiten IDXV30 yang masih memiliki valuasi menarik adalah ASII, UNTR, dan ADRO. Menurut Martha, ketiga emiten itu masih berpotensi untuk menopang kinerja indeks ini.

Penopang kinerja UNTR di tahun ini adalah kenaikan harga emas dan batubara. Kinerja ADRO ditopang kenaikan harga dan permintaan batubara. Sementara, untuk ASII, pangsa pasar roda empat di kuartal I 2024 mengalami peningkatan secara tahunan, yang mana penjualan mobil hybrid mengalami lonjakan. 

“ASII sendiri memiliki pangsa pasar lebih dari 50% di Indonesia,” ungkapnya.

Martha pun merekomendasikan beli untuk ASII dengan target harga Rp 6.050 per saham.

Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya melihat, kenaikan IDXV30 ini ditopang oleh kenaikan saham-saham energi yang bobotnya besar. 

Menurut Cheril, kenaikan kinerja IDXV30 bukan karena anggota baru indeks. Asal tahu saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan kocok ulang pada IDX Value30. Evaluasi mayor ini berlaku efektif untuk masa konstituen 5 Februari sampai dengan 2 Agustus 2024.  

Dalam evaluasi IDX Value30, ada lima saham yang keluar dari penghitungan indeks, meliputi PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), dan PT Timah Tbk (TINS).

Posisi saham-saham tersebut digantikan oleh lima saham yang menjadi konstituen IDX Value30 pada 5 Februari - 2 Agustus 2024. Mereka adalah PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). 

Cheril melihat, kontribusi kinerja dari para emiten yang baru masuk masih kecil. Di sisi lain, mayoritas dari emiten yang baru masuk ke IDXV30 justru mencatatkan penurunan kinerja secara YTD, kecuali GJTL dan JSMR. 

Baca Juga: Harga Emas dalam Tren Menanjak, Cermati Saham Andalan Analis

Meskipun begitu, bobot kinerja dari kelima emiten yang baru masuk di IDXV30 itu masih kalah dibandingkan saham-saham energi yang menguat secara YTD.

“Dengan ditopang kinerja saham-saham komoditas yang sedang naik, IDXV30 masih prospektif setidaknya sampai kuartal III 2024. Secara valuasi pun saham-saham komoditas energi relatif murah,” tuturnya.

Cheril pun menilai PTBA, HRUM, dan ASII masih menarik untuk dilirik investor dengan target harga masing-masing adalah Rp 3.300 per saham, Rp 1.650 per saham, dan Rp 5.400 per saham.

“Pangsa pasar ASII masih dominan, meski persaingan kuat. Selain itu, dividend yield ASII juga besar,” tuturnya.

 
ASII Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi