Kinerja Indah Prakasa Sentosa (INPS) bergantung pada kondisi ekonomi nasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) mencetak kinerja yang tergolong lesu sepanjang semester satu lalu. Perusahaan yang juga dikenal dengan nama Inprase Group ini pun berharap iklim bisnis di sisa tahun 2020 dapat membaik.

Sebagai pengingat, pendapatan INPS anjlok 35,21% (yoy) menjadi Rp 124,87 miliar di semester I-2020. Di periode yang sama, rugi bersih INPS membengkak 69,36% (yoy) menjadi Rp 7,96 miliar.

Direktur Indah Prakasa Sentosa Adreanus Tatang mengatakan, kinerja INPS di semester pertama lalu sangat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, karena membuat permintaan pelanggan dari bisnis keagenan BBM dan SPBU serta transportasi dan logistik menurun. Kedua segmen bisnis ini memang menjadi penopang utama kinerja INPS.


Jika ditelusuri, pendapatan INPS dari bisnis keagenan BBM dan SPBU turun 21,78% (yoy) menjadi Rp 63,71 miliar di semester pertama. Adapun pendapatan dari bisnis transportasi dan logistik turun 18,08% (yoy) menjadi Rp 52,92 miliar.

Baca Juga: Indah Prakasa (INPS) berharap tekanan bisnis berkurang seiring pelonggaran PSBB

Adreanus mengaku, jika berkaca pada hasil tersebut, pihaknya belum bisa memprediksi seperti apa kinerja INPS sampai akhir tahun nanti. “Sebab, sampai saat ini perekonomian Indonesia belum stabil seiring masih adanya pandemi Covid-19,” ujar dia, hari ini (10/9).

Namun, ia memastikan INPS akan terus mencari cara untuk memperbaiki kinerjanya di sisa tahun ini.

Menurutnya, selama periode kenormalan baru berlangsung, perlahan-lahan dampak positifnya mulai dirasakan oleh INPS. Hal ini terlihat dari beberapa pelanggan yang kembali beroperasi dan melakukan aktivitas yang membutuhkan mobilisasi tinggi. Alhasil, permintaan di sektor keagenan SPBU dan BBM, termasuk juga transportasi dan logistik mulai meningkat.

“Langkah kami adalah tetap mempertahankan pelayanan terbaik kepada para pelanggan, sehingga terbuka kesempatan meningkatkan kerja sama yang telah ada saat ini,” ungkap Adreanus.

Selain itu, INPS juga berniat menjalankan strategi berupa penambahan vendor atau pelanggan. Saat ini, upaya tersebut masih dalam proses.

Baca Juga: Waduh, rugi bersih Indah Prakasa Sentosa (INPS) di kuartal I-2020 melonjak

Adanya pandemi Corona membuat proses tersebut menjadi lebih lama, ditambah lagi pihak INPS berusaha lebih ketat dalam menyeleksi calon vendor atau pelanggan.

Sebagai catatan, selain menambah daftar vendor dan pelanggan, INPS juga menerapkan strategi seperti zero lossis, zero accident, pemeliharaan jalur pengiriman, dan efisiensi pengiriman berkas.

Selanjutnya: Kinerja loyo, rugi bersih Indah Prakasa Sentosa (INPS) membengkak di semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari