Kinerja indeks saham BUMN loyo, ini pemberatnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks di bursa yang berisi konstituen saham-saham plat merah terlihat lesu sejak awal tahun. Ini tercermin dari pergerakan IDX-MES BUMN 17 yang melorot cukup dalam yakni 17,02% year to date (ytd). Selain itu, IDX BUMN20 tercatat juga melorot hingga dua digit, yakni 13,78% ytd. 

Analis Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mencermati, pelemahan indeks-indeks  BUMN itu tertekan saham-saham sektor infrastruktur yang lesu. Khususnya saham di subsektor heavy constructions & civil engineering seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). 

Selain itu, saham-saham pendukung sektor tersebut juga terlihat menurun, misalnya PT PP Presisi Tbk (PPRE), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). 


"Pandemi yang berkepanjangan mengakibatkan ekspektasi pembangunan yang terhambat selepas dari euforia SWF yang di gadang-gadang pemerintah. Sehingga, tidak dipungkiri aksi profit taking pada sektor ini terjadi," kata Hendri kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8). 

Baca Juga: BEI sesuaikan syarat masuk indeks, begini kata analis

Di sisi lain, sentimen pertumbuhan ekonomi belum priced-in ke pasar saat ini. Dia mencermati, pertumbuhan ekonomi cenderung terjadi karena konsumsi pemerintah untuk penanganan Covid-19 dan konsumsi rumah tangga meningkat drastis, belum ke arah sektor infrastruktur. 

Adapun ke depan, capaian kontrak baru pada saham-saham sektor infrastruktur itu menjadi katalis positif pada sektor ini di semester kedua. Harga saham yang terdiskon cukup dalam secara year to date menjadi peluang tersendiri pada sektor ini.

Baca Juga: Diprediksi melanjutkan pelemahan, simak pergerakan harga JPFA, PWON, dan PTPP

Editor: Wahyu T.Rahmawati