Kinerja Indocement (INTP) diproyeksikan membaik, simak rekomendasi sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun sepanjang semester pertama 2020. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih  sebesar Rp 479,03 miliar, menyusut 26,5% bila dibandingkan dengan torehan laba bersih INTP pada semester pertama 2019 yang mencapai Rp 640,03 miliar.

Pendapatan emiten produsen semen merk Tiga Roda ini juga menurun. Tercatat, INTP membukukan pendapatan senilai Rp 6,17 triliun, turun 11,5% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,98 triliun.

Meski demikian, INTP memiliki peluang untuk mencatatkan perbaikan kinerja hingga tutup tahun 2020. Analis Mirae Asset Serkuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan, perbaikan kinerja ini dilatarbelakangi oleh kegiatan ekonomi yang secara bertahap mulai kembali bergeliat sejak minggu kedua Juni 2020.


Baca Juga: Kinerja menurun pada semester I, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)

Mimi meyakini, kinerja INTP pada kuartal kedua 2020 yang tertekan akan menjadi kinerja terburuk untuk tahun ini. Sehingga kinerja pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini diyakini akan membaik.

“Meskipun hasil kinerja pada kuartal kedua 2020 melemah, kami meyakini bahwa investor seharusnya sudah memperkirakan (priced in) terhadap kinerja INTP hingga akhir 2020 yang juga akan lesu,” tulis Mimi dalam riset, Rabu (5/8).

Mimi menilai, kinerja INTP pada paruh pertama 2020 berada di bawah ekspektasi. Lantas, Mirae Asset Sekuritas pun menurunkan estimasi pendapatan INTP hingga akhir 2020. Mimi memproyeksikan pendapatan INTP hingga akhir 2020  sebesar  Rp 14,7 triliun atau -7,7% secara year-on-year (yoy).  Mimi juga menurunkan estimasi margin yang  berdampak pada penurunan estimasi laba bersih terhadap INTP.

Mirae Asset memangkas estimasi laba bersih INTP hingga 13,8% dari perkiraan sebelumnya, yakni menjadi di kisaran Rp 1,5 triliun atau turun 20,1% secara tahunan.

Baca Juga: Penjualan semen domestik turun 7,72% di semester I-2020

Meski demikian, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham INTP tetapi dengan target harga yang lebih rendah, yakni Rp 13.600 per saham. Target ini turun dari target harga sebelumnya pada Rp 14.000.

Pertimbangan atas rekomendasi ini adalah sentimen negatif yang telah diperhitungkan dan volume penjualan berpotensi pulih di paruh kedua 2020 seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. Pada perdagangan hari ini, saham INTP ditutup menguat 0,2% ke level Rp 12.350 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati