JAKARTA. Kinerja dua emiten anak usaha Grup Sinarmas yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) kurang memuaskan. TKIM misalnya, sepanjang semester I-2011, memang mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 721,09 juta, tumbuh 4,77% dibandingkan semester I-2010 yaitu US$ 688,29 juta. Masalahnya, kenaikan itu tergerus oleh beban pokok penjualan yang naik 6,76% menjadi US$ 586,93 juta dari semester I-2010 yang sebesar US$ 549,75. Imbasnya, laba bersih perseroan ikut tergerus. Pada enam bulan pertama tahun lalu, Perseroan masih bisa membukukan laba bersih US$ 74,41 juta. Namun, pada semester I tahun ini, perseroan hanya mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 40,60 juta. Tidak hanya itu, jumlah kewajiban juga bertambah besar. Pada semester I-2010, kewajiban TKIM masih sebesar US$ 1,65 miliar. Namun, pada semester I-2011, jumlah itu naik 3,62% menjadi US$ 1,71 miliar. Kenaikan itu banyak disebabkan oleh bertambahnya pos pinjaman bank jangka pendek. Pada 6 bulan pertama 2011, jumlah pinjaman bank TKIM tercatat sebesar US$ 158,03 juta, bertambah 49,08% dari pinjaman semester I-2010 yang tercatat US$ 106 juta. Kinerja INKP lebih buruk ketimbang saudaranya itu. Berdasarkan laporan keuangan yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang semester I-2011, emiten itu mencatat rugi bersih sebesar US$ 14,77 juta. Padahal, pada enam bulan pertama tahun lalu, Perseroan masih mencatat laba bersih sebesar US$ 91,01 juta. Kondisi seperti itu juga banyak disebabkan oleh bertambahnya beban pokok penjualan. Pada semester I-2011, perseroan menanggung beban pokok penjualan sebesar US$ 1,13 miliar, naik 14,23% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 993,04 juta. Kenaikan beban penjualan itu menggerus catatan penjualan bersih perseroan yang sebenarnya naik 8,05% menjadi US$ 1,34 miliar dari semester I-2010 yang US$ 1,24 miliar. Sayangnya, Sekretaris Perusahaan dua emiten itu, Agustian R. Partawidjaja tidak bersedia memberikan penjelasan berkenaan kinerja Perseroan sepanjang semester I-2011 kemarin. "Sorry, masih rapat," ujarnya dalam pesan singkat kepada KONTAN, Jumat (5/8).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kinerja INKP dan TKIM kurang memuaskan
JAKARTA. Kinerja dua emiten anak usaha Grup Sinarmas yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) kurang memuaskan. TKIM misalnya, sepanjang semester I-2011, memang mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 721,09 juta, tumbuh 4,77% dibandingkan semester I-2010 yaitu US$ 688,29 juta. Masalahnya, kenaikan itu tergerus oleh beban pokok penjualan yang naik 6,76% menjadi US$ 586,93 juta dari semester I-2010 yang sebesar US$ 549,75. Imbasnya, laba bersih perseroan ikut tergerus. Pada enam bulan pertama tahun lalu, Perseroan masih bisa membukukan laba bersih US$ 74,41 juta. Namun, pada semester I tahun ini, perseroan hanya mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 40,60 juta. Tidak hanya itu, jumlah kewajiban juga bertambah besar. Pada semester I-2010, kewajiban TKIM masih sebesar US$ 1,65 miliar. Namun, pada semester I-2011, jumlah itu naik 3,62% menjadi US$ 1,71 miliar. Kenaikan itu banyak disebabkan oleh bertambahnya pos pinjaman bank jangka pendek. Pada 6 bulan pertama 2011, jumlah pinjaman bank TKIM tercatat sebesar US$ 158,03 juta, bertambah 49,08% dari pinjaman semester I-2010 yang tercatat US$ 106 juta. Kinerja INKP lebih buruk ketimbang saudaranya itu. Berdasarkan laporan keuangan yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang semester I-2011, emiten itu mencatat rugi bersih sebesar US$ 14,77 juta. Padahal, pada enam bulan pertama tahun lalu, Perseroan masih mencatat laba bersih sebesar US$ 91,01 juta. Kondisi seperti itu juga banyak disebabkan oleh bertambahnya beban pokok penjualan. Pada semester I-2011, perseroan menanggung beban pokok penjualan sebesar US$ 1,13 miliar, naik 14,23% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 993,04 juta. Kenaikan beban penjualan itu menggerus catatan penjualan bersih perseroan yang sebenarnya naik 8,05% menjadi US$ 1,34 miliar dari semester I-2010 yang US$ 1,24 miliar. Sayangnya, Sekretaris Perusahaan dua emiten itu, Agustian R. Partawidjaja tidak bersedia memberikan penjelasan berkenaan kinerja Perseroan sepanjang semester I-2011 kemarin. "Sorry, masih rapat," ujarnya dalam pesan singkat kepada KONTAN, Jumat (5/8).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News