KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto mencatatkan kinerja tertinggi sepanjang Mei 2024. Harga Bitcoin (BTC) naik sebesar 5,78,% secara bulanan atau
Month on Month (MoM) dan Ethereum (ETH) menguat 17,98% MoM. Kendati begitu, aset kripto saat ini berisiko tinggi karena kondisi pasar yang sedang tidak pasti. Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, Ethereum dan Bitcoin bergerak positif pada Mei 2024 karena kedua aset kripto tersebut kembali menarik perhatian investor. "Ethereum mencatat kenaikan harga yang menggembirakan yaitu 17,98% secara MoM, menunjukkan kepercayaan pasar yang kuat terhadap aset ini," kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (3/6).
Fyqieh menambahkan, sentimen positif lainnya datang dari persetujuan ETF berbasis Ethereum oleh U.S.
Securities and Exchange Commission (SEC). Menurutnya, hal ini akan menarik aliran dana besar ke Ethereum, seperti yang terjadi pada Bitcoin setelah persetujuan ETF-nya. "Perdagangan ETF ETH dikabarkan akan dibuka pada akhir Juni, sehingga diperkirakan akan ada jutaan dolar AS yang masuk," kata dia.
Baca Juga: Token Real World Assets (RWA) Diproyeksikan Mendominasi Dunia Kripto ke Depan Di sisi lain, dia memperkirakan harga Ethereum berada dengan nyaman di atas EMA
50-day dan
200-day. Hal ini menegaskan sinyal harga
bullish. Fyqieh menilai, penembusan ETH di atas level
resistance US$ 3.835 akan mendukung pergerakan ke level US$ 4.000. Penembusan dari level US$ 4.000 dapat membuat pembeli naik ke level tertinggi bulan Maret di US$ 4.091. Namun, dia menuturkan bahwa berita terkait ETF Ethereum spot di AS perlu dipertimbangkan. Sebaliknya, penurunan ETH di bawah level US$ 3.700 dapat menandakan penurunan menuju level
support US$ 3.480. "RSI harian 14 periode, 64.19, menunjukkan pergerakan ETH ke US$ 4.000 sebelum memasuki wilayah
overbought," kata dia. Sementara itu, Fyqieh mengatakan, adanya peningkatan harga Bitcoin menunjukkan performa impresif dengan kenaikan 5,78% dalam sebulan terakhir. Hal tersebut mencerminkan minat investor yang kuat. Persetujuan ETF Bitcoin spot oleh SEC diprediksi akan mendorong aliran dana dan memperkuat sentimen positif. "Harga Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan tipis pada akhir pekan lalu, membalikkan sebagian kerugian sebelumnya dan berhasil menembus level US$ 68.000," kata dia.
Baca Juga: Aset Kripto Ethereum Catat Kinerja Tertinggi Sampai Mei 2024, Simak Sentimennya Data aliran pasar ETF Bitcoin spot AS pada Jumat (31/5) mendorong permintaan pembeli terhadap BTC. Menurut dia, meningkatnya taruhan penurunan suku bunga The Fed di bulan September mempengaruhi minat terhadap ETF Bitcoin spot. Menurut CME FedWatch Tool, peluang The Fed untuk menurunkan suku bunga pada bulan September turun dari 50,2% menjadi 45,2% dalam pekan yang berakhir pada tanggal 31 Mei.
Untuk itu, dia memperkirakan Bitcoin dapat mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa jika inflasi di Amerika Serikat, yang diukur dengan data CPI, cukup melambat. Namun, apabila inflasi mencapai 3,3% atau lebih rendah, Bitcoin berpotensi mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa. Adapun data CPI AS akan dirilis pada 12 Juni 2024 mendatang. Fyqieh mengatakan, apabila melewati level
resistance US$ 69.000, maka bisa membuka jalan kenaikan signifikan BTC menuju level tertinggi sepanjang masa di level US$ 73.808. "Akan tetapi, jika BTC berhasil menembus level ini, momentum
bullish kemungkinan akan semakin kuat didorong oleh sentimen pasar yang positif dan minat beli yang meningkat," pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati