KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) pada kuartal III-2020 membukukan penjualan bersih sebesar Rp 751,1 miliar atau tumbuh 74,2% yoy. Adapun pada periode 9 bulan tahun ini, WOOD mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,88 triliun atau tumbuh 33,8% yoy. Halim Rusli, Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Tbk menjelaskan pertumbuhan penjualan yang signifikan ini terutama ditopang oleh meningkatnya permintaan pasar AS baik untuk furnitur maupun komponen bangunan. "Tingginya permintaan tersebut karena adanya tarif perang dagang, anti dumping dan bea masuk anti subsidi yang diberlakukan pada produk furniture dan komponen bangunan China sehingga pembeli AS dengan cepat mengalihkan sumber suplai mereka dari China khususnya ke Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/11).
Lebih lanjut, selain tarif perang dagang, permintaan yang kuat dari pasar AS didorong potensi bea antidumping dan countervailing pada cetakan kayu dan produk pabrik dari Brasil dan China yang akan diberlakukan oleh AS, importir terbesar dari produk ini.Selain itu, AS juga memberlakukan bea masuk antidumping dan countervailing pada lemari kayu dan produk vanities dari China. Baca Juga: Penjualan ekspor makin moncer, kinerja Integra Indocabinet (WOOD) naik di kuartal III Di saat yang sama, AS juga mengalami kekurangan stok produk karena sebelumnya pandemi Covid-19 menghambat aktivitas ekspor. Maka dari itu permintaan kayu ke AS menjadi lebih besar. Maka dari itu, lanjut Halim, dialihkannya sumber supply dari China ke Indonesia sangat menguntungkan Integra sebagai salah satu eksportir terbesar di Tanah Air. Halim optimistis tren ini akan terus berlanjut sehingga memberikan peluang besar bagi Integra untuk terus meningkatkan penjualan ekspor AS melalui perluasan pangsa pasar di pasar AS dengan mengambil alih ceruk pasar dari China. Tak hanya dari ekspor, permintaan dari domestik juga mengalami peningkatan. Hal ini tercermin pada penjualan manufaktur domestik WOOD yang tumbuh 27,5% yoy di 9 bulan tahun ini.