KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan
traffic secara grup belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi di 2019. Namun demikian, pihaknya tetap mencatatkan kinerja pendapatan yang baik di awal tahun ini. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga, Ade Wahyu mengakui, secara
traffic sampai dengan semester I 2022 belum pulih layaknya
traffic di 2019 sebelum Covid-19. “Kami akui secara
traffic secara Jasa Marga Group berada di angka 94%-96% dari sebelum pandemi,” jelasnya dalam Public Expose Live 2022, Rabu (14/9).
Tetapi kalau dari sisi pendapatan, Ade mengakui, sejak akhir tahun 2021 pendapatan dari tol sudah lebih baik dibandingkan pendapatan sebelum pandemi.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Jasa Armada Indonesia (IPCM) Pasang Target Laba Konservatif Melansir laporan keuangan kuartal I 2022, pendapatan JSMR tumbuh 16% secara tahunan alias
year on year (YoY) menjadi Rp 3,2 triliun di mana pendapatan tol naik 15,7% yoy menjadi Rp 2,9 triliun. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha lain senilai Rp 257,8 miliar atau naik 9,8%. Seiring dengan naiknya pendapatan tol JSMR, pihaknya mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 142,7%menjadi Rp 392,8 miliar dari yang sebelumnya Rp 231 miliar di kuartal I 2021.
Investor Relation Departement Head Jasa Marga, Milka Theodora mengatakan, kinerja keuangan realisasi semester I 2022 sebenarnya saat ini masih dalam proses audit sehingga manajemen JSMR baru bisa menyampaikan gambarannya saja. “Kami optimistis bahwa untuk kinerja semester I 2022 untuk pendapatan usaha kami proyeksikan meningkat 18,1% YoY dan EBITA meningkat 21%,” jelasnya. Di sisi lain, dengan adanya mobilitas masyarakat sudah lebih baik sehingga manajemen JSMR optimistis sampai dengan akhir tahun volume lalu lintas bisa meningkat 12%-14%. “Kami juga berkomitmen menjaga EBITDA marjin di akhir tahun pada level 63%-64% dengan
gaining ratio 2,3 kali,” jelasnya dalam kesempatan yang sama. Untuk mendukung target tersebut, Milka mengatakan, JSMR juga terus melakukan inisiatif-inisiatif strategis yang akan memberikan dampak positif bagi kinerja. Salah satu inisiatif strategis yang baru usai dilakukan adalah proses proses
spin off atau pemisahan 13 ruas jalan tol Trans Jawa yang kurang lebih sepanjang 676 km.
Baca Juga: Pendapatan Semen Baturaja Tumbuh 8% pada Semester I-2022, Ini Faktor Pendorongnya “Kami lakukan
spin off ke sub
holidng JSMR, yaitu PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Dan kita harapkan dengan proses
spin off secara operasional, pengoperasian bisa lebih efektif dan efisien untuk sebagai langkah awal inisiasi aset
recycling bagi Transjawa ke depannya.” terangnya. Di sisi lain, JSMR juga mengimplementasikan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui kerja sama antara PT Jasamarga Bali Tol dengan PT Bukit Energi Investama yang merupakan anak usaha dari PT Bukit Asam dalam rangka mewujudkan kegiatan usaha dan operasional yang efisien dan ramah lingkungan. JSMR juga melakukan Pengembangan Kawasan Toll Corridor Development (TCD) dan Transit Oriented Development (TOD) dalam rangka ekspansi bisnis, salah satunya yang saat ini sedang dibangun yakni TCD di Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi