KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Jasa Marga Tbk (
JSMR) di kuartal III-2019 menunjukkan penurunan. Pendapatan JSMR turun 21,45% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 21,51 triliun. Laba bersih juga ikut turun 15,25% yoy menjadi Rp 1,5 triliun. Apabila menelusuri laporan keuangan JSMR yang baru saja dirilis, penurunan tersebut disebabkan turunnya pendapatan konstruksi dari Rp 20,25 triliun pada kuartal III tahun lalu, menjadi Rp 13,19 triliun saat ini. Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher melihat saat ini JSMR masih cukup solid terutama pendapatan dari usaha tol. Selain itu, meski laba bersih yang tercatat turun tapi masih cukup baik.
"Terlihat dari
cashflow operasi yang jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu," jelas Dennies kepada Kontan.co.id, Rabu (30/10). Arus kas operasi JSMR tercatat positif Rp 2,59 triliun. Jumlah tersebut lebih baik bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,95 triliun.
Baca Juga: Pendapatan tol tumbuh 10,9%, Jasa Marga (JSMR): Kinerja masih positif Meski solid, Dennies memprediksi pendapatan dan laba bersih perusahaan di akhir tahun ini akan mengalami penurunan bila dibandingkan tahun lalu. Secara teknikal, saham JSMR tercatat masih dalam tren konsolidasi dan belum ada sinyal
bullish. Untuk itu Dennies merekomendasikan untuk
hold. Adapun pada penutupan pasar hari ini, harga saham JSMR tercatat sebesar Rp 5.600 atau turun 3,45% sejak penutupan hari sebelumnya. Kendati begitu, sepanjang periode berjalan harga JSMR menguat 30,84%. Asal tahu saja, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk Agus Setiawan menjelaskan kondisi tersebut tidak dapat mempresentasikan kinerja perusahaan. Pasalnya pos pendapatan tersebut akan membesar apabila perusahaan sedang ekspansi. Pendapatan konstruksi juga akan tergerus dengan beban konstruksi. Jadi semakin tinggi pendapatan konstruksi maka semakin tinggi pula beban konstruksi. "Untuk Jasa Marga konstruksi sudah semakin berkurangan, pendapatan dan beban konstruksi akan mengikuti. Kinerja nyata pendapatan Jasa Marga adalah pendapatan tol dan pendapatan usaha lainnya," jelas Agus kepada Kontan.co.id, Rabu (30/10). Untuk itu, Agus mengatakan saat ini yang lebih merepresentasikan kinerja JSMR adalah EBITDA perusahaan. JSMR berhasil mencatatkan EBITDA operasional sebesar Rp 5 triliun atau tumbuh 16,9% yoy. Margin EBITDA juga menjadi 62,9%, lebih tinggi dari kuartal III-2018 yang sebesar 60,1%.
"Capaian kuartal tiga secara umum jauh lebih baik dari rencana," jelas dia.
Baca Juga: Pendapatan Jasa Marga (JSMR) turun 21,45% jadi Rp 21,51 triliun di kuartal III-2019 Untuk tetap mengejar kinerja positif, Agus mengatakan JSMR akan berusaha menyelesaikan beberapa ruas tol sesuai target. Beberapa proyek jalan tol yang sedang dalam tahap pembangunan dan ditargetkan akan selesai pada tahun ini yaitu proyek jalan tol Pandaan-Malang Seksi Singosari-Malang, jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated, jalan tol Balikpapan-Samarinda, dan jalan Tol Serpong-Kunciran. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi