KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Jasa Marga Tbk (
JSMR) di tahun ini berpotensi lebih baik dibanding tahun lalu. Lembaga pengelolaan investasi atawa
sovereign wealth fund (SWF) juga akan menambah sentimen positif untuk perbaikan kinerja JSMR di tahun ini. SWF adalah lembaga yang dibentuk pemerintah untuk mendorong pendanaan proyek infrastruktur. Aktivitas pendanaan atau investasi tersebut bisa dilakukan dengan menempatkan dana dalam instrumen keuangan, pengelolaan aset, pemberian pinjaman, kerjasama dengan pihak lain termasuk entitas dan perwalian, hingga menatausahakan aset menganggur milik negara. Manajemen JSMR menyebut semua aset anak perusahaan tersedia siap untuk divestasi ke SWF. Namun, ruas tol yang berada di bawah grup tidak akan didivestasi ke SWF.
Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia, Henry Wibowo dalam riset menjelaskan, skema divestasi akan berbentuk divestasi ekuitas langsung penuh. Dengan begitu, SWF merupakan katalis positif bagi JSMR untuk membantu daur ulang aset. "Investor asing sekarang memiliki pilihan untuk berinvestasi langsung ke proyek percontohan SWF Dana Infrastruktur untuk eksposur ke aset JSMR," kata Henry dalam riset.
Baca Juga: Agustus 2021, proses konstruksi pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen dimulai Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga berharap SWF bisa mempercepat pembangunan ruas tol JSMR. Bahkan, JSMR mampu mengebut pembangunan ruas tol hingga ke luar Jawa. Henry menambahkan, saat ini JSMR tengah membangun tiga ruas tol baru, yaitu Jakarta-Cikampek Selatan II, Probolinggo-Banyuwangi, dan Yogja-Bawen. Seiring dengan terus bertambahnya ruas jalan tol baru yang JSMR bangun, melalui anak usahanya, PT PT Jasamarga Related Business (JMRB) akan melakukan ekspansi dengan membangun Toll Corridor Development (TCD) atau pengembangan koridor jalan tol. Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Restu Pamungkas juga mengatakan, JSMR akan segera mengeksekusi proyek TCD tahap kedua di kuartal II-2021. Ekspansi ini membutuhkan dana investasi lebih dari Rp 1 triliun. "Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari segmen di luar tol," kata Restu dalam riset.
Baca Juga: Ingat, 6 tol Jasa Marga mulai 17 Januari jam 00.00 WIB naik, ini tarif lengkapnya Kenaikan Tarif Tol
Sekitar Februari, JSMR bakal menaikkan tarif enam ruas tol. Ruas tersebut adalah tol JORR, Cipularang, Padaleunyi, Semarang Seksi A-C, Palikanci dan Surgem. Rentang kenaikan beragam untuk setiap golongan kendaraan dan ruas tol. Chris mengatakan katalis positif bagi kinerja JSMR di tahun ini akan bertambah dari kenaikan tarif ruas tol tersebut. Chris juga melihat jalanan mulai kembali dipenuhi oleh kendaraan. Apalagi, saat ini vaksin sudah didistribusikan, Alhasil, Chris berharap kinerja JSMR di tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Namun, tidak dipungkiri saat ini penanganan virus Covid-19 Chris nilai belum optimal hingga masih mencatatkan rekor pertumbuhan kasus. Oleh sebab itu, pertumbuhan kinerja JSMR juga masih akan mengalami tantangan yang tidak jauh dari pandemi.
Sementara, Restu mengatakan di 2021 lalu lintas jalan tol dan pendapatan konstruksi akan berangsur pulih setelah vaksinasi, mobilitas masyarakat yang kembali normal jadi sentimen positif. Oleh sebab itu, Restu merekomendasikan
overweight di target harga Rp 5.100 per saham. Chris juga masih merekomendasikan beli JSMR di target harga Rp 5.500 per saham. Kompak, Henry juga merekomendasikan
overweight di target harga Rp 5.000 per saham. Rabu (20/1), harga saham JSMR ditutup stagnan pada Rp 4.830 per saham.
Baca Juga: Prospek bisnis jalan tol tahun ini masih membentang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati