Kinerja jeblok, Garda Tujuh Buana (GBTO) cetak rugi bersih US$ 4,01 juta di 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja perusahaan tambang dan jasa pertambangan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GBTO) di tahun 2019 kurang menggembirakan. Buktinya, perusahaan hanya meraih penjualan sebesar US$ 16,33 juta di tahun 2019. Jumlah ini  melemah 51,80% secara tahunan (yoy) dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya sebesar US$ 33,88 juta.

Dari sisi volume, jumlah batubara yang dijual GTBO di tahun 2019 adalah sebesar 1,32 juta ton. Angka ini turun 36,23% (yoy) dibandingkan volume penjualan di tahun sebelumnya sebesar 2,07 juta ton.

Adapun produksi batubara GTBO di tahun 2019 berada di level 0,92 juta ton atau turun 57,20% (yoy) dibandingkan realisasi produksi batubara di tahun 2019 sebesar 2,15 juta ton.


Baca Juga: Garda Tujuh Buana (GTBO) terus kawal proyek tambang emas di Sudan

Perusahaan juga mencatatkan beban pokok penjualan sebesar US$ 18,30 juta di tahun 2019. Jumlah ini turun 22,78% (yoy) dibandingkan beban pokok penjualan di tahun 2018 sebesar US$ 18,30 juta.

Di tahun 2019, GTBO mengalami kerugian selisih kurs sebanyak US$ 324.369. Padahal, di tahun sebelumnya perusahaan ini meraih laba selisih kurs sebesar US$ 272.232.

Lantas, GTBO menderita kerugian bersih sebesar US$ 4,01 juta di tahun 2019, sedangkan di tahun 2018 GTBO masih mampu membukukan laba bersih sebanyak US$ 2,32 juta.

Per akhir 2019, GTBO memiliki total aset sebanyak US$ 55,05 juta yang terdiri dari aset lancar sebesar US$ 1,73 juta dan aset tidak lancar sebanyak US$ 53,31 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari