Kinerja JPMorgan di bawah estimasi, Wall Street ditutup di zona merah



NEW YORK. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa AS melorot. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3% menjadi 1.203,66. Namun, indeks S&P 500 sudah rebound 9,8% dari posisi terendahnya tahun ini pada 3 Oktober lalu hingga kemarin. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 11.478,13. Sementara Nasdaq Composite Index naik 0,6%. Salah satu penyebab turunnya Wall Street adalah kinerja JPMorgan Chase & Co yang lebih rendah dari estimasi pasar. Selain itu, ada pula kecemasan bahwa kenaikan pasar saham yang terjadi saat ini terkait optimisme krisis utang Eropa sudah terlalu tinggi.

Pada transaksi kemarin, saham JPMorgan melorot 4,8% setelah melaporkan adanya penurunan laba sebesar 33%. Sementara, saham Yahoo! Inc berhasil menanjak 3,8% setelah dirumorkan tengah dilirik oleh KKR & Co dan Blackstone Group LP.

"Sangat sulit menemukan pelabuhan di tengah tiupan badai. Pengumuman hari ini tidak membuat kondisi perbankan menjadi lebih baik. Kita masih diselimuti masalah Eropa. Namun, pasar saham bergerak cukup baik belakangan dan saat ini pelaku pasar memilih beristirahat sebentar," papar Barry James, President of James Investment Research di Xenia, Ohio. Catatan saja, indeks S&P 500 sudah naik 4,5% dalam tiga hari terakhir setelah Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan pimpinan Eropa akan melakukan apapun untuk memastikan perbankan memiliki ketersediaan dana yang cukup. Sejak 5 Agustus lalu, pergerakan indeks S&P 500 berfluktuasi di kisaran 1.074,77 dan 1.230,71.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie