Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Masih Prospektif, Intip Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mencatatkan kinerja positif hingga kuartal I 2024. KLBF juga tengah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja di tahun 2024.

Pada kuartal I 2024 KLBF mencatat perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk Rp 957,5 miliar. Angka tersebut meningkat sebesar 11,8% jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 855,7 miliar.

Begitu juga dengan pendapatan neto KLBF yang turut meningkat pada tiga bulan pertama di tahun 2024 ini. KLBF mencatat pendapatan neto pada kuartal I tahun ini Rp 8,36 triliun atau meningkat sebesar Rp 6,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu Rp 7,86 triliun. 


Baca Juga: Manajemen KLBF Kirim Sinyal Via Buyback Saham

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat secara prospek KLBF masih bisa mencatatkan kinerja yang tumbuh positif. Hal itu menurutnya didorong dengan berbagi strategi yang telah diterapkan KLBF  seperti perluasan ekspor serta efisiensi cost. 

"KLBF menargetkan pertumbuhan 13-15% itu masih realistis karena strategi yang diterapkan perusahaan seperti untuk efisiensi dari segi cost serta penetrasi perluasan wilayah ekspor, jika strategi tersebut berhasil target kinerja masih bisa tercapai," jelas Azis pada Kontan, Minggu (2/6).

Selain itu, aksi buyback saham KLBF menurut Azis juga akan mendorong kinerja saham KLBF. Dia melihat secara jangka pendek buyback dapat mendorong harga saham karena menunjukkan keyakinan manajemen terhadap prospek perusahaan dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Sedangkan untuk dampak jangka panjang tergantung pada kinerja fundamental perusahaan. 

"Jika KLBF menunjukkan kinerja yang baik, buyback dapat berkontribusi pada kenaikan harga saham yang berkelanjutan," ujarnya.

Baca Juga: Asing Terus Melepas Saham Big Cap Perbankan Saat IHSG Kembali Merosot, Kamis (30/5)

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto juga mengatakan, prospek pertumbuhan pendapatan KLBF masih akan positif. Pendapatan KLBF sebagian besar didukung oleh obat generik tidak bermerek yang tumbuh cukup baik di kuartal I 2024 yaitu sebesar 6,3% YoY. 

"Kami memperkirakan pendapatan di kuartal mendatang akan tetap solid, terutama di divisi Farmasi," ucap Natalia.

memperkirakan harga Bahan Farmasi Aktif (API) yang terus melemah akan meningkatkan margin kotor Kalbe di setahun penuh 2024. "Namun, dengan sekitar 50% dari total bahan baku terkait dengan dolar AS, kami melihat adanya risiko dari pelemahan mata uang," ujar Natalia.

Natalia merekomendasikan untuk buy pada saham KLBF dengan target harga Rp 1.600 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati