KONTAN.CO.ID -JAKATRTA. Tahun 2019, ADRO membidik produksi batubara mencapai 54 metrik ton sampai 56 metrik ton. Kapasitas produksi yang flat diakui analis diimbangi dengan kontribusi anak usaha. Salah satunya Kestrel Mining.

Analis RHB Sekuritas, Andrew Franklin Hotama melihat kapasitas produksi ADRO masih tetap flat sekitar 54 juta sampai 56 juta ton karena musim hujan masih tinggi. “Kapasitas produksi sudah tepat, karena kalau musim hujan akan berdampak negatif ke produksi,” ucap Andrew kepada KONTAN, Rabu (6/3).

Nah, untuk bisa menaikkan kinerja ADRO tahun ini, Andrew menyebut kontribusi Kestrel Mine mampu menyokong kinerja ADRO meningkat. Dia perkirakan laba ADRO bisa tambah 13% dari sumbangan Kestrel.

Selain itu, earning before interest and tax (EBITDA) yang dipatok sebesar US$ 1 miliar sampai US$ 1,2 miliar juga harus ditembus. Dan volume penjualan yang terus meningkat. "Produksi harus terus in-line dan volume penjualan jangan sampai turun," pungkasnya.

Sekedar informasi saja, pada kuartal IV 2018 saja, ADRO memproduksi 15,06 metric ton batubara dan menjual 15,12 metric ton batubara. Angka tersebut masing-masing naik hingga 21% dan 22% year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini