Kinerja keuangan emiten kuartal III akan setir arah IHSG pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan bergerak fluktuatif, Di penutupan perdagangan Jumat (19/10), IHSG melemah 0,14% ke level 5.837,29. Selama sepekan, investor asing berhasil mencatatkan pembelian bersih (net buy) dengan total Rp 1,21 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji mengatakan, di minggu ini, apresiasi para pelaku pasar terhadap stabilitas fundamental makroekonomi domestik membuat pergerakan indeks relatif menguat. Apalagi didukung oleh stabilitas harga komoditas dunia turut memberikan sentimen positif bagi penguatan indeks.

"Di sisi lain, sentimen positif juga berasal dari euforia pelaku pasar terkait dengan penyelengaraan IMF-World Bank Annual Meetings di Bali yang dianggap sukses sehingga mampu meningkatkan citra Indonesia di mata internasional," ucap Nafan.

Valdy Kurniawan, analis Phintraco Sekuritas mengatakan, technical rebound IHSG pada pekan ini tertahan di critical level 5.850, akibat meningkatnya spekulasi kenaikan Fed Rate di akhir tahun 2018.

Prediksi Valdy, pekan depan IHSG masih mencoba technical rebound di kisaran level 5.950.

"Mover utamanya adalah ekspektasi perbaikan kinerja keuangan kuartal III 2018. Sebagian emiten telah merilis laporan keuangannya di pekan ini," tambah Valdy.

Di sisi lain, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok menjadi 6.5% di kuartal III 2018, meningkatkan kekhawatiran dampak perang dagang antara AS dengan Tiongkok.

Untuk pekan depan proyeksi Nafan IHSG cenderung menguat di rentang level 5.720 hingga 5.960. Menurutnya secara teknikal, weekly chart terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan.

Secara fundamental, adapun sentimen domestik, terlihat bahwa kinerja emiten-emiten pada perilisan laporan keuangan Q3 diprediksikan lebih positif, sehingga memberikan sentimen positif pada IHGS.

Selain itu, penetapan suku bunga BI 7DRR sebesar 5,75% akan dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas rupiah. Adapun secara eksternal sentimen perang dagang masih perlu diwaspadai. Namun jika untuk sentimen positifnya adalah terkait dengan stabilitas pertumbuhan GDP AS yang diharapkan akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan indeks global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti