Kinerja Keuangan Masih Negatif, Begini Penjelasan Blibli (BELI) ke BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan kas dan setara kas serta ekuitas PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alis Blibli secara signifikan per 30 September 2023 mendapatkan sorotan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Per 30 September 2023, posisi kas dan setara kas BELI mencapai Rp 1,44 triliun. Jumlah kas dan setara kas ini turun 53,06% dibandingkan posisi per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp 3,07 triliun. 

Direktur Global Digital Niaga Eric Winarta menjelaskan penurunan itu disebabkan oleh penggunaan kas dan setara kas untuk kebutuhan operasional dalam rangka pertumbuhan usaha BELI. 


Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Blibli juga masih negatif, yakni minus Rp 2,90 triliun. Untuk menjaga kecukupan modal kerja, Eric bilang pihaknya terus melihat berbagai peluang yang ada. 

Baca Juga: Ini Emiten Bank dengan Return Saham Tertinggi dan Paling Cuan Sepanjang 2023

"Di mana salah satunya melalui fasilitas pembiayaan kredit modal kerja perbankan atau bentuk permodalan lainnya," ungkap Eric dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (4/1). 

Di samping itu, ekuitas BELI juga turun dari Rp 10,48 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp 7,95 triliun. Artinya ekuitas Blibli mengalami penyusutan sebesar 24,08%. 

Posisi ekuitas negatif ini disebabkan karena BELI masih membukukan rugi periode berjalan. Per September 2023, BELI mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp 2,63 triliun. 

Baca Juga: Ekosistem Blibli Hilangkan Hambatan Beli iPhone Idaman, Tapi Perlu Publikasi Lagi

Eric menjelaskan BELI akan terus melanjutkan strategi dan upaya rasionalisasi komposisi produk, terutama di segmen Ritel 1P serta mempertahankan untuk bisa mencetak keuntungan dan meningkatkan ekuitas. 

BELI juga akan mempertahankan fokus pada berbagai kategori produk tertentu yang lebih menghasilkan keuntungan. Harapannya, hal ini akan membuat laba bruto yang lebih baik dan margin bruto yang lebih sehat. 

"Kami juga akan meluncurkan lebih banyak sinergi dan inovasi ekosistem serta mengimplementasikan berbagai upaya efisiensi biaya secara tepat tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan bisnis," ucap Eric. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati