Kinerja keuangan menurun, ini strategi Super Energy



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Energy Tbk mencatat pendapatan dan laba yang masih menurun. Dalam laporan keuangan prospektus awal pendapatan pada 31 Maret 2017 capai Rp 77 miliar. Nilai ini turun pada 31 Maret 2018 sebesar Rp 63,2 miliar.

Tak hanya pendapatan, laba yang diperoleh pun masih negatif. Tercatat laba pada 31 Maret 2017 sebesar Rp 14,63 miliar. Capaian ini turun pada 31 Maret 2018 yang sebesar Rp 11,58 miliar.

"Pendapatan mengalami penurunan 17,92% karena penurunan penjualan produk LPG, Kondensat dan Lean Gas," ujar manajemen perseroan dalam prospektus, Kamis (13/9).


Begitu juga dengan penurunan laba yang disebabkan oleh turunnya beban umum dan beban administrasi secara signifikan. "Semoga semua yang dilakukan perusahaan sesuai target. Karena prospek bisnis gas ke depan akan sangat berkembang. Kami juga akan melakukan beberapa proyek yang tak bisa disebutkan," ujar Hedianti, Sekertaris Perusahaan PT Super Energi, kepada Kontan.co.id, Kamis (13/9).

Super Energy Tbk pun menyiapkan strategi yaitu meningkatkan jumlah pasokan gas suar, meningkatkan jumlah output dari produksi kilang Super Energy Tbk, memperkuat citra korporasi dan memperkuat sistem monitoring.

Bertoni Rio, Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia mengatakan permintaan gas untuk industri relatif stabil dan potensi ekspansi berkembang didukung dengan bangun jalur pipa gas. 

"Sehingga kinerja keuangan yang menurun mungkin dibebani depresiasi investasi dan biaya bunga yang relatif tinggi sehingga kinerja turun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .