KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Resources Alam Indonesia Tbk (
KKGI) membukukan penjualan 47,03 juta di semester I-2020. Jumlah ini turun 9% (yoy) dibandingkan realisasi penjualan neto KKGI di semester I-2019 sebesar US$ 51,85 juta. Mengutip rilis media di situs perusahaan, di mulai tahun ini, dalam enam bulan operasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik KKGI telah menyumbang pendapatan sebesar US$ 1,05 juta. Angka ini setara 2,25% dari total penjualan neto emiten tersebut.
Baca Juga: Ada pelonggaran PSBB, pendapatan tol Jasa Marga (JSMR) mulai membaik sejak Juni 2020 “Secara umum, penurunan penjualan neto disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual rata-rata (ASP) yaitu US$ 31,19 per ton pada semester I-2020 dibandingkan sebelumnya US$ 38,90 per ton di semester I-2019,” ungkap manajemen KKGI dikutip Kontan, Kamis (30/7). KKGI mencatatkan volume penjualan batubara di semester I-2020 sebesar 1,71 juta ton atau meningkat 5,73% (yoy) dibandingkan volume penjualan batubara di semester I-2019 sebesar 1,62 juta ton. Setali tiga uang, volume produksi batubara KKGI di semester I-2020 mencapai 1,72 juta ton atau naik 11,68% (yoy) dibandingkan volume produksi batubara di periode yang sama di tahun lalu sebesar 1,54 juta ton. Dalam 6 bulan pertama 2020, KKGI memperoleh laba kotor US$ 4,95 juta atau 22,7% (yoy) lebih rendah dibandingkan realisasi di periode sebelumnya sebesar US$ 6,4 juta. Akibatnya, margin kotor perusahaan turun menjadi 10,53% dari sebelumnya 12,34%.
Baca Juga: Pendapatan Tower Bersama (TBIG) naik 13,17% di semester I, ini pendorongnya “Hal ini sebagian besar disebabkan oleh biaya produksi yang lebih tinggi yaitu bahan bakar, perbaikan, dan pemeliharaan, pembebasan lahan, dan biaya penyusutan,” tulis manajemen KKGI. Per 30 Juni 2020, biaya kas penambangan KKGI tercatat sebesar US$ 19,84 per ton dibandingkan sebelumnya US$ 22 per metrik ton. KKGI juga mencetak pendapatan dari operasi sebesar US$ 891.418 di semester I-2020 atau turun dibandingkan dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar US$ 1,99 juta.
Kontributor terbesar untuk biaya operasi adalah biaya keuangan yang lebih tinggi, yakni US$ 190.603 di semester I-2019 menjadi US$ 295.642 di semester I-2020. Kemudian, KKGI juga menderita kerugian kurs sebesar US$ 2,33 juta di semester I-2020, sedangkan di semester I-2019 perusahaan meraih laba kurs sebesar US$ 638.471.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) serap capex US$ 80 juta di semester I-2020, ini penggunaannya Lantas, KKGI melaporkan kerugian bersih tahun berjalan sebesar US$ 942.116 di semester I-2020. Adapun di semester I-2019, KKGI meraih laba bersih tahun berjalan sebesar US$ 2,28 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi