KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih pada kinerja keuangan yang berakhir pada Maret 2022. Penurunan pendapatan ini utamanya karena menurunnya kasus Covid-19. Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya, Charlie Salim memaparkan pendapatan perusahaan sampai dengan Maret 2022 turun 4,33% yoy menjadi Rp 478,76 miliar dari yang sebelumnya Rp 500,44 miliar di kuartal I 2021. “Penurunan pendapatan ini sehubungan dengan menurunnya kasus Covid-19 sehingga pendapatan perusahaan turun khususnya di segmen rawat inap turun 29,57% yoy dan laboratorium turun 27,49% yoy,” jelasnya dalam paparan publik, Rabu (8/6).
Pada kuartal I 2022, pendapatan SRAJ didominasi dari segmen obat-obatan yang mengalami pertumbuhan 36,48% yoy menjadi Rp 213,5 miliar dari yang sebelumnya Rp 156,43 miliar di kuartal I 2021.
Baca Juga: Kabelindo Murni (KBLM) Targetkan Penjualan Dapat Tembus Rp 1,85 Triliun di Tahun ini Namun, segmen usaha lainnya kompak menurun. Pada periode ini pendapatan dari segmen rawat inap turun 29,57% yoy menjadi Rp 97,29 miliar dari yang sebelumnya Rp 138,14 miliar di kuartal I 2021. Kemudian segmen laboratorium turun 27,49% yoy menjadi Rp 71,45 miliar, lalu segmen poliklinik turun 4,17% yoy menjadi Rp 68,74 miliar, radiologi turun 23,78% yoy menjadi Rp 28,96 miliar, dan
medical check up turun 49,08% yoy menjadi Rp 2,73 miliar. Charlie memaparkan, pada kuartal I 2022 beban langsung mengalami kenaikan 1,48% yang utamanya karena kenaikan jasa dokter, beban pasien rawat inap, serta biaya gaji dan tunjangan. Dengan adanya penurunan pendapatan dan kenaikan beban langsung, laba bruto SRAJ terkontraksi hingga 14,36% yoy menjadi Rp 157,33 miliar. Adapun di awal tahun ini, beban usaha SRAJ meningkat 25,71% yoy menjadi Rp 127,69 miliar. Lantas, dengan adanya kenaikan beban usaha, laba usaha SRAJ turun 63,91% yang kemudian membuat laba neto atau laba bersihnya turun hingga 86,92% yoy menjadi Rp 8,92 miliar dari yang sebelumnya Rp 68,25 miliar di kuartal I 2021.
Baca Juga: Pendapatan Kedoya Adyaraya (RSGK) Turun 24,6% pada Kuartal I, Ini Penyebabnya Charlie memaparkan, saat ini dengan 5 unit rumah sakit secara keseluruhan SRAJ telah mengoperasikan 791
bed. Adapun rata-rata
bed occupation rate (BOR) sampai dengan Maret 2022 sebesar 45,1% atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata BOR pada 31 Maret 2021 yang sebesar 43,1%. Charlie menegaskan, pandemi Covid-19 yang terus menurun di tahun 2022 tidak membuat SRAJ lengah namun tetap menjalankan prokes yang ketat kepada karyawan baik yang melayani pasien secara langsung maupun tidak berhadapan langsung. “Perseroan tetap berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi pasien Covid maupun Non Covid dengan merekrut dokter-dokter baru yang berpengalaman dan penggunaan alat-alat medis yang baru juga canggih serta membuka pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien seperti Stroke Emergency Mayapada Hospital,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi