KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance menyampaikan, kinerja keuangan perusahaan masih dalam kondisi aman di tengah penurunan daya beli. Hal ini tercermin dari total pendapatan Tugu Insurance yang mampu melonjak 16% secara tahunan menjadi Rp 3,2 triliun hingga September 2024. Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat menuturkan bahwa pertumbuhan tersebut mendorong pencatatan laba usaha inti yang naik sebesar 57% sepanjang Januari-September 2024. “Kemudian, pertumbuhan itu juga menunjukkan bahwa sumber dari laba memang berasal dari bisnis inti yang semakin membaik,” kata Tatang kepada Kontan, Senin (16/12).
Selain itu, Tatang menyebutkan bahwa beban klaim neto Tugu Insurance juga hanya naik sebesar 9% secara tahunan menjadi Rp 1,6 triliun hingga September 2024. Sedangkan beban usaha perseroan justru mengalami penurunan 5% secara
year on year (YoY). Baca Juga: Tugu Insurance Borong Penghargaan di Akhir Tahun 2024 “Adapun total beban Tugu Insurance di luar pendapatan atau beban lain-lain mencapai Rp 2,38 triliun atau naik 6% dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 2,24 triliun,” ungkapnya. Tatang menilai, kenaikan total beban di luar pendapatan atau beban lain-lain Tugu Insurance yang sebesar 6% tersebut masih terkendali dan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga kinerja keuangan Tugu Insurance masih tumbuh dengan solid. “Bahkan terjadi peningkatan dari sisi
core operating profit di tahun ini, yang disebabkan karena premi tumbuh signifikan dan loss ratio Tugu Insurance juga masih terjaga di bawah 60% hingga September 2024,” kata dia. Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa Tugu Insurance akan terus melakukan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja keuangan diantaranya yaitu, dengan senantiasa mengelola risiko yang dimiliki perusahaan dengan tepat, mengoptimalkan kerja sama dengan para
business partner di beberapa sektor andalan dan melakukan penetrasi agresif pada berbagai distribution channel baru. Dengan begitu, Tugu
Insurance optimis bisnis perusahaan masih akan terus tumbuh di tahun 2025. Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan industri, di mana berdasarkan data kinerja industri asuransi umum terjadi peningkatan hingga kuartal III tahun 2024. Adapun data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi industri asuransi umum mencapai Rp 79,69 triliun. Angka tersebut tumbuh 14,5% secara
year on year (yoy) di periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Tingkat penetrasi asuransi juga masih rendah, sehingga potensi untuk berkembang masih sangat besar. Selain itu, dukungan dari kebijakan pemerintah juga dapat mendorong perkembangan bisnis asuransi umum dan membuka peluang bagi Tugu Insurance untuk dapat terus meningkatkan kinerja,” tandasnya.
Baca Juga: Saham Emiten Asuransi Kurang Diminati Investor, Ini Penyebabnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati