KONTAN. CO.ID – JAKARTA. Sepekan terakhir kinerja reksadana kompak mengalami koreksi. Hanya reksadana pasar uang saja yang masih mampu mencatatkan imbal hasil atau
return positif. Berdasarkan data Infovesta Utama periode 27 September – 4 Oktober 2024, kinerja reksadana pasar uang memimpin pertumbuhan imbal hasil dengan membukukan
return 0,09%. Sementaranya sisanya justru mengalami imbal hasil negatif. Bukan hanya menjadi satu-satunya yang mencatatkan pertumbuhan positif, jika dilihat dari awal tahun, kinerja reksadana pasar uang juga masih mempimpin imbal hasil tertinggi dengan
return 3,56%.
Baca Juga: Disokong Pemangkasan Suku Bunga, Reksadana Saham Diproyeksikan Membaik Kuartal IV Kinerja paling jeblok dialami reksadana saham dengan imbal hasil -2,14%. Padahal pekan sebelumnya kinerjanya masih positif dan tercatat tumbuh 0,04%. Namun, jika dibandingkan kinerja sejak awal tahun, koreksinya masih jauh lebih baik. Secara
year to date (ytd) reksadana saham sudah minus 5,28%. Sementara itu, jawara pekan lalu, reksadana campuran harus puas berada di posisi ketiga dengan imbal hasil -1,02%. Pekan sebelumnya reksadana ini mampu tumbuh 0,40%. Sejak awal tahun reksadana campuran masih mencatatkan imbal hasil positif 2,31%. Kemudian posisi kedua ditempati reksadana pendapatan tetap yang mencatatkan imbal hasil -0,36%. Sejak awal tahun kinerjanya sudah tumbuh 3,39%. Hal demikian tak lepas dari kinerja IDX Composite (IHSG) sepekan terakhir yang bergerak
bearish sebesar -2,61% ke level 7.496,09. Ini dipicu oleh mayoritas indeks sektoral yang melemah dan investor asing yang melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp4,88 triliun dalam sepekan. Ditambah lagi, sentimen dari domestik, Indonesia selama 5 bulan berturut-turut mengalami deflasi. Pada bulan September 2024 tingkat inflasi Indonesia turun di level -0,12% MoM, karena menurunnya daya beli dari masyarakat. Secara tahunan, inflasi Indonesia berada di level 1,84% YoY alias semakin mendekati batas bawah kisaran BI yakni di level 1,50% YoY.
Baca Juga: Masih Bullish, Harga Emas Akhir Tahun Diprediksi Tembus US$ 2.800 Proyeksinya dalam sepekan kedepan, pada pasar saham, investor dapat melakukan aksi beli pada saham
big-cap dengan valuasi
undervalued. Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengkoleksi SUN khususnya seri-seri yang baru diterbitkan pemerintah. Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang. Berikut 5 reksadana pasar uang dengan kinerja terbaik periode 27 September – 4 Oktober 2024 :
- Juara Money Market Fund 4,72%
- Insight Money 4,69%
- Principal Bukareksa Pasar Uang 4,56%
- Ashmore Dana Pasar Uang Syariah 4,54%
- Capital Money Market Fund 4,48%
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih