Kinerja Krakatau Steel menunjukkan perbaikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk  membukukan pendapatan senilai US$ 1,04 miliar di kuartal III-2017, naik 5,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka  US$ 982,29 juta. Kuatnya harga jual rata-rata produk baja emiten berkode KRAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menjadi faktor pendorong kenaikan pendapatan. Harga jual rata-rata produk  hot rolled coil (HRC), yang memberikan sumbangan terbesar ke pendapatan, melonjak hingga 33,33% menjadi senilai US$ 583 per ton. Begitu pula harga jual rata-rata produk baja perseroan lainnya seperi cold rolled coil (CRC), long product, dan pipa.

Kenaikan harga jual produk baja itu juga mampu mendorong kenaikan margin kotor perseroan ini. Margin kotor naik 94 basis poin (bps) menjadi 14,99%. EBITDA margin juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 268 bps menjadi 13,45% dengan nilai EBITDA sebesar US$ 139,9  juta atau meningkat 32,19% secara tahunan.

Membaiknya pendapatan tercermin pada kenaikan  arus kas operasi sebesar 499,71% menjadi US$ 121,13 juta dibandingkan US$ 21,2 juta pada sembilan bulan pertama 2016. Perbaikan kinerja tercermin dari menurunnya rugi bersih sebesar 34,57% menjadi US$ 75,05 juta dibanding kerugian di kuartal III-2016 sebesar US$ 114,7 juta. Membaiknya kinerja KRAS juga karena penurunan tajam rugi selisih kurs sebesar 95,13% serta penurunan beban keuangan sebesar 17,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Hingga September 2017, harga jual baja masih menunjukkan kenaikan yang mencapai US$ 599 per ton dari yang hanya mencapai US$ 520 per ton di Januari 2017. Tren perbaikan kinerja akan lebih cepat ke depannya dengan melihat membaiknya harga baja” jelas Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, dalam rilis, Jumat (27/10) malam. Di proyek infrastruktur, hingga September 2017, KRAS telah menyuplai 20.369 ton baja untuk proyek konstruksi Jakarta-Cikampek II elevated dari total 225.000 ton baja yang akan disuplai hingga 10 bulan ke depan.


Perseroan juga terus berupaya untuk menambah kapasitas produk baja lembaran canai panas (HRC) dengan membangun pabrik Hot Strip Mill #2di kawasan industri Krakatau, Cilegon. Pabnik ini rencananya akan mulai beroperasi pada awal tahun 2019.  “Proyek ekspansi ini merupakan upaya  memperbaiki defisit neraca perdagangan baja di masa yang akan datang yang berpotensi mencapai US$15 miliar," terang Mas Wig.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian