Kinerja kuartal I-2021 ciamik, Golden Energy Mines (GEMS) siap revisi RKAB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Catatkan kinerja positif di awal tahun, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) berniat merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) di tahun 2021. Presiden Direktur GEMS Bonifasius mengatakan, revisi tersebut sebenarnya sudah diajukan dan tinggal menunggu keputusan. 

"Strategi tahun ini, dengan melihat demand yang bagus, kami berusaha untuk tingkatkan produksi dan penjualan. Oleh karena itu, kami ajukan revisi RKAB dan sudah disampaikan, nanti kalau sudah dapat (keputusan) akan kami sampaikan ke publik," jelas dia dalam acara public expose insidentil secara daring, Kamis (22/4).

Sebagai informasi, kinerja GEMS sepanjang di kuartal I-2021 terbilang cukup positif. Perusahaan berhasil kerek produksi 6% secara tahunan (yoy) menjadi 8,9 juta ton. 

Di saat yang sama, penjualan GEMS juga naik 4% yoy menjadi 9,3 juta metrik ton. Mengingat pada kuartal I-2020, penjualan perusahaan hanya sebesar 8,9 juta metrik ton. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Direktur GEMS Suhendra menambahkan, penjualan GEMS sepanjang kuartal I-2021 melonjak 20% menjadi US$ 381 juta dari US$ 317 juta di periode yang sama tahun lalu. Sedangkan EBITDA kuartal I-2021 tercatat melesat 155% menjadi US$ 135 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Bahkan laba sebelum pajak kuartal I-2021 tercatat naik 181% ke level US$ 129 juta dibandingkan Januari-Maret 2020. Sedangkan untuk laba setelah pajak, terkerek 197% menjadi US$ 101 juta di akhir Maret 2021. 

Bonifasius menilai, kinerja positif ini ditunjang kenaikan harga batubara dunia diperkirakan berlanjut di kuartal II-2021, dengan permintaan yang cukup bagus khususnya dari China.

"Target tahun ini US$ 175 juta, kalau kuartal I-2021 (laba sebelum pajak) sudah US$ 129 juta berarti kami sudah capai hampir 80%. Kuartal II-2021 sepertinya akan di atas target tahunan kami, dengan harga (batubara) yang masih menguat dan permintaan bagus," jelas dia. 

Baca Juga: Kinerja kuartal I-2021 positif, Golden Energy Mines batalkan rencana right issue

 
GEMS Chart by TradingView

Faktor lain yang ikut mendorong kinerja positif GEMS awal tahun ini yakni kondisi cuaca di dalam negeri. Dengan curah hujan yang tinggi di area pertambangan Kalimantan awal tahun ini, turut mempengaruhi produksi batubara dan juga harga komoditas ke depan. 

"Selain itu, adanya beberapa banned batubara di beberapa negara, turut membuat permintaan ke Indonesia ikut meningkat," tambahnya. 

Adapun sepanjang periode Januari-Maret 2021, Bonidasius mengungkapkan terjadi pergeseran market share penjualan. Di mana, kalau tahun lalu market share terbanyak datang dari China, di tiga bulan pertama ini justru didominasi domestik yang mencapai 43%. 

Untuk market share China pada tiga bulan pertama 2021, tercatat hanya 36%. Disusul India sebanyak 16% dan sisanya berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara.

Sementara itu, untuk tahun ini, GEMS menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar US$ 9 juta yang mayoritas bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam mendukung kapasitas perusahaan. 

Adapun sumber capex berasal dari kas internal GEMS, di mana, hingga tiga bulan pertama realisasinya sudah US$ 1 juta dari total yang dianggarkan tahun ini.

Sebagai gambaran, pada tahun kinerja 2020 GEMS membukukan penurunan penjualan bersih 4,15% dari US$ 1,1 triliun menjadi US$ 1,06 triliun. 

Meskipun begitu volume produksi justru meningkat dari 30,83 juta ton di 2019 menjadi 33,46 juta ton di akhir 2021. Di mana volume penjualan juga tercatat naik 2,9% menjadi 33,96 juta ton. 

Alhasil, hingga akhir tahun lalu GEMS berhasil membukukan laba tahun berjalan melonjak 43,56% ke level US$ 95,86 juta. Disertai dengan total aset perusahaan yang naik 4,23% menjadi US$ 813 juta. 

Selanjutnya: Golden Energy Mines (GEMS) tebar dividen hingga US$ 75 juta, simak jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari