KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pakan ternak dan perunggasan, PT Malindo Feedmill Tbk (
MAIN) yakin dapat meraih kinerja yang positif di tahun ini. Maklumlah, perusahaan ini sempat mengalami kerugian akibat dampak pandemi corona yang menimpa Indonesia sejak tahun lalu. Direktur Malindo Feedmill Rudy Hartono mengungkapkan, kinerja memuaskan yang diraih MAIN di kuartal pertama tahun ini, membuat manajemen yakin kinerja penjualan maupun laba perusahaan dapat meningkat signifikan dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya. "Kinerja kuartal I-2021 kami sudah menunjukkan start yang luar biasa, dan kami tetap berharap sampai dengan akhir tahun kondisi tetap akan jauh lebih kondusif dari tahun lalu. Sehingga tentu kami punya hasil di tahun 2021 akan juga jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020," jelas dia dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (24/6).
Adapun, hingga Maret lalu, MAIN berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,14 triliun. Angka tersebut naik Rp 453,26 miliar atau 27% dari torehan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,69 triliun.
Baca Juga: Harga broiler dan DOC masih tinggi, kinerja Malindo Feedmill (MAIN) bakal membaik Peningkatan tersebut didorong oleh adanya kenaikan kinerja pada beberapa lini bisnis perseroan. Seperti misalnya, penjualan pakan ternak yang naik sebesar 22%. Diikuti, pertumbuhan penjualan pada segmen DOC yang capai 55%, kemudian segmen penjualan ayam pedaging yang meningkat masing 34% dari realisasi pada kuartal I-2020. Di sisi lain, MAIN juga berhasil mendongkrak kinerja dari sisi
bottom line hingga 522%. Tercatat, MAIN membukukan laba bersih sebesar Rp 112 miliar pada akhir Maret lalu. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, MAIN hanya meraup laba senilai Rp 18,06 miliar. "Kami punya hasil laba bersih juga meningkat sangat signifikan. Laba bersih kami menjadi Rp 112 miliar atau meningkat Rp 94 miliar setara dengan 522% dari kuartal I di tahun sebelumnya," sambung Rudi. Untuk terus mendukung laju bisnis di tahun ini, MAIN pun menjalankan sejumlah strategi. Salah satunya dengan tetap beroperasi secara normal meskipun masih dalam situasi pandemi di tahun ini. Hal itu lantaran kinerja positif yang berhasil dicapai perusahaan di awal tahun 2021. "Kami melihat dari kinerja kami yang sangat bagus di kuartal I-2021 ini, sehingga ini sudah menunjukkan performa yang luar biasa dari seluruh tim. Sehingga bisa diharapkan kinerja di tahun ini juga menjadi sangat baik," jelasnya.
Meskipun memiliki prospek bisnis yang menjanjikan di tahun ini, MAIN tetap tidak mau gegabah dalam mengambil langkah. Hal itu terpancar dari penundaan beberapa rencana ekspansi perusahaan ke tahun depan. Alhasil, di tahun ini MAIN hanya menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun beberapa rumah potong unggas atau ayam. "Normalnya Malindo itu ekspansi capex sekitar Rp 500 - Rp 600 miliar, tapi tahun ini kami anggarkan berkisar Rp 200 miliar, sebab kami bangun yang
essensials atau yang paling mendesak saat ini," pungkas Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari