KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kinerjanya cukup terpuruk dalam dua tahun terakhir imbas pandemi Covid-19, di awal tahun 2022 ini PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bisa bernafas lega. Tercatat, emiten konsumer ini membukukan kenaikan penjualan 5,8% secara year on year menjadi Rp 10,8 triliun pada periode Januari - Maret 2022. 

Tak hanya itu, dari sisi marjin laba operasi, UNVR juga berhasil tumbuh ke level 24,4% pada kuartal I-2022, dari sebelumnya hanya 19,6% pada kuartal IV-2021. Alhasil, laba bersih UNVR pun tumbuh 19% secara yoy menjadi Rp 2 triliun. 

Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi mengatakan, perolehan kinerja topline UNVR sudah sejalan dengan estimasi Panin Sekuritas maupun konsensus karena telah memenuhi 26,6% dan 26,3% dari perkiraan. Sementara dari sisi bottom line justru di atas ekspektasi karena telah memenuhi 33,1% dari proyeksi Panin Sekuritas dan 33,7% dari konsensus. 

Menurutnya, pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh pertumbuhan ASP sekitar 10% di kuartal I-2022 walau volume penjualan cenderung stagnan dengan hanya tumbuh 0,6% secara year on year. 

Baca Juga: Investor Beralih ke Saham Defensif, Sektor Barang Konsumsi Menghijau

“Namun patut diketahui harga dari komoditas yang tercatat tinggi seperti CPO, minyak mentah, cocoa, dan milk yang masing-masing mencatatkan peningkatan harga sebesar 74% yoy, 11% yoy, 38% yoy per April kemarin. Hal ini diperkirakan masih akan berdampak terhadap tekanan marjin UNVR ke depannya,” ujar Jonathan dalam risetnya pada 11 Mei.

Namun, untungnya, mobilitas masyarakat terus mencatatkan perbaikan di mana indeks mobilitas secara ytd tercatat ekspansif ke level 8,9 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang -15,2. 

Jonathan memperkirakan, membaiknya mobilitas masyarakat akan menopang pertumbuhan perseroan sepanjang tahun ini sehingga proyeksinya untuk pertumbuhan pendapatan berkisar mid single digit masih ontrack. 

Sementara secara jangka panjang, dia meyakini digital channel dan strong brand presence akan menopang pertumbuhan UNVR. Sebegai informasi, digital channel mencatatkan pertumbuhan rata-rata tahunan pada 2017-2021 sebesar 159%. 

Apalagi, di kuartal I-2022, segmen digital mencatatkan pertumbuhan 102% yoy dengan kontribusi meningkat ke 6,9% dari 3,6% pada kuartal I-2021.

Baca Juga: Saham-saham Barang Konsumsi Naik, Simak Prospeknya Menurut Analis

“Kami melihat segmen digital UNVR akan memiliki pertumbuhan yang pesat ke depannya mengingat penetrasi internet dan juga penetrasi smartphone di Indonesia baru mencapai ~74% dan ~61,7%, serta strategi perseroan untuk memperkuat brand presence,” imbuhnya. 

Walaupun memiliki sentimen positif tersebut, Jonathan melihat harga komoditas yang tercatat tinggi berpotensi menekan profitabilitas perseroan. Pada tahun ini, ia memproyeksikan UNVR akan membukukan pendapatan Rp 40,82 triliun dengan laba bersih Rp 6,96 triliun. 

Saat ini, Jonathan memberi rating hold untuk saham UNVR dengan target harga Rp 5.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi