Kinerja Kuartal III Lesu, Adi Sarana (ASSA) Menilai Bisnis Logistik Masih Menjanjikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melihat prospek bisnis logistik masih menjanjikan tahun 2024 dan ke depannya. Direktur ASSA Jerry Fandy menuturkan bisnis logistik sangat menjanjikan ke depannya seiring dengan Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau dengan biaya logistik bervariasi antara 25%-30% dari PDB. 

"Negara ini menanggung biaya logistik yang tinggi untuk transportasi barang. Logistik yang terintegrasi akan menjadi salah satu solusi untuk efisiensi biaya. Sebagian besar perusahaan masih menggunakan multiple logistic supplier yang secara umum menghasilkan biaya yang lebih tinggi dan tidak terintegrasi," kata dia kepada Kontan, Senin (18/12). 

Di sisi lain, ia melanjutkan, peraturan pemerintah juga mendukung rencana untuk meningkatkan konektivitas antar pulau. Maka dari itu, Perseroan melihat pasar yang besar di segmen B2B. 


Ia menambahkan, ASSA sedang dalam tahap mengembangkan bisnis end-to-end logistiknya dari first, mid, hingga last mile, sehingga jumlah volume parsel tidak lagi menjadi metrics yang relevan untuk memproyeksikan pertumbuhan bisnis logistik ASSA.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Optimistis Kinerja Emiten Properti Positif di Tahun Pemilu

Ke depannya karena Perseroan juga menyediakan layanan logistik lainnya seperti warehouse management, hingga berbagai trucking services. Bahkan sebagai keunggulannya di bisnis trucking, ASSA memperoleh penghargaan dari sebuah forum sebagai ‘Trucking Company of the Year’.

Ia juga mengatakan, last mile logistic ASSA yakni Anteraja akan masih menjadi bagian penting bagi portofolio logistik Perseroan untuk dijadikan sebagai tambahkan layanan logistik ASSA yang jaringannya sudah tersebar di seluruh Indonesia. 

"Maka dari itu Anteraja akan dipertahankan di level yang ada saat ini dengan terus ditingkatkan efisiensinya. Di sisi lain, mid mile logistic memiliki profitabilitas yang jauh lebih bagus dibandingkan last mile logistic, sehingga diharapkan ke depannya ASSA dapat memiliki marjin keuntungan yang lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, hingga kuartal III 2023, ASSA membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 118,26 miliar atau turun 9,9% year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 131,27 miliar. Pendapatan usaha ASSA terpangkas 25,26% menjadi Rp 3,46 triliun. 

Penurunan dikontribusikan dari segmen jasa pengiriman yang turun menjadi Rp 1,13 triliun, dari Rp 2,63 triliun.

Sementara itu bisnis sewa kendaraan mobil penumpang dan autopoll tumbuh menjadi Rp1,14 triliun, dari Rp 1,03 triliun. Kenaikan juga terjadi di segmen penjualan kendaraan bekas mencapai Rp 639,11 miliar, hingga sewa juru mudi senilai Rp 240,15 miliar.

Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Optimistis Bisa Terus Bersaing di Pasar Mobil Bekas

Melihat hal tersebut, ASSA melihat ke depannya terbuka dengan kolaborasi dengan pemain industri logistik lain. Melalui anak usaha, PT Adi Sarana Transportasi (Cargoshare) yang menjalin kolaborasi dengan pemain last mile logistic lainnya yang bahkan saat ini sudah menjadi pelanggan dari logistik Perseroan.

Mengenai alokasi investasi pihaknya menyampaikan bakal menyesuaikan dengan permintaan dan kondisi pasar.

Editor: Tendi Mahadi