KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di balik kinerja laba bank-bank besar yang mampu mencatatkan pertumbuhan, tentu tak terlepas dari kontribusi anak usaha. Maklum, bank-bank besar ini telah merupakan konglomerasi dengan berbagai bisnis di sektor jasa keuangan. Adapun, salah satu bank dengan kinerja anak usaha yang cukup impresif adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Berdasarkan presentasi perusahaan, kinerja anak usaha BRI memiliki pertumbuhan hingga 23% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 6,4 triliun per September 2024. Hanya saja, jika dibandingkan dengan total laba yang dicatatkan BRI secara keseluruhan, belum signifikan. Sebab, laba bersih yang dicatatkan BRI pada periode sembilan bulan di 2024 senilai Rp 45,06 triliun yang berarti hanya setara 14,2%.
Adapun, PT Pegadaian menjadi kontributor paling besar untuk laba anak usaha yang dimiliki oleh BRI dengan kontribusi laba sebanyak 69,2%. Hal tersebut dilanjutkan dengan Perusahaan Nasional Madani (PNM) yang berkontribusi sekitar 15,3%. Baca Juga:
Transaksi Bank dari Bisnis Agen Terus Melesat Selain BRI, ada juga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang juga memiliki kinerja anak usaha dengan pertumbuhan laba. Meskipun, pertumbuhannya hanya sekitar 7,6% YoY menjadi Rp 339,2 triliun per September 2024. Sebagai informasi, laba bersih BNI dari periode Januari hingga September 2024 tercatat senilai Rp 16,3 triliun. Pertumbuhan laba bersih keseluruhan BNI bahkan hanya tumbuh lebih kecil sekitar 3,5% YoY. Direktur Keuangan BNI Novita W. Anggraini menyebutkan bahwa BNI Finance telah menjadi mesin pertumbuhan baru bagi grup. Ia mencontohkan kolaborasi antara BNI dan BNI Finance dalam pembiayaan bersama untuk meningkatkan kredit segmen konsumer, terutama untuk produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). “Kerja sama ini menghasilkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan penyaluran KKB mencapai Rp1 triliun per September 2024, naik dibandingkan periode 2023,” ujar Novita. Sebagai informasi, pada periode yang sama, BNI Finance telah mencatat kontribusi
fee based income (FBI) ke BNI senilai Rp 2,5 miliar. Angka tersebut naik signifikan dari periode sama tahun sebelumnya yang negatif Rp 46,1 miliar. Bank besar lainnya yang turut ditopang kinerja anak usaha adalah PT Bank Mandiri Tbk. Bank berlogo pita emas ini mendapat laba dari anak usahanya di September 2024 senilai Rp 4,5 triliun dan mengalami peningkatan 6,93% YoY. Sebagai informasi, laba bersih Bank Mandiri tercatat senilai Rp 42 triliun per September 2024. Artinya, kontribusi anak usaha terhadap total laba Bank Mandiri baru mencapai 10,71%.
Anak usaha Bank Mandiri yang menjadi penopang utama masih dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Di mana, Bank Mandiri mendapat kebagian laba dari BSI senilai Rp 2,63 triliun atau naik dari periode sama tahun lalu senilai Rp 2,16 triliun.
“Kinerja perseroan yang baik tidak lepas dari kontribusi kinerja perusahaan anak perseroan,” ujar Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo.
Bank besar lainnya, PT Bank Central Asia Tbk tak merinci kontribusi anak usaha yang mereka miliki. EVP Corporate and Social Responsibility BCA Hera F Haryn hanya bilang BCA dan entitas anak membukukan laba bersih yang tumbuh 12,8% menjadi Rp 41,1 triliun pada 9 bulan pertama 2024. “Entitas anak yang menjadi kontributor laba bersih terbesar adalah BCA Finance,” ujar Hera.
Ia menambahkan pengembangan entitas anak BCA difokuskan pada sinergi dengan perusahaan induk, guna memberikan solusi keuangan terbaik dan komprehensif sehingga dapat memenuhi beragam kebutuhan nasabah. Ke depan, BCA dan entitas anak akan semakin memperluas dan memperkuat ekosistem bersama baik di sektor jasa keuangan maupun bidang lain yang berorientasi teknologi potensial. Dalam mendukung hal ini, BCA berkomitmen untuk senantiasa menjaga kecukupan permodalan entitas anak,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari