Kinerja lebih buruk daripada prediksi, analis meninjau lagi perkiraan saham WSKT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kerugian bersih sebesar Rp 7,4 triliun di 2020. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di 2019 yang masih mengantongi laba bersih Rp 928 miliar. 

Pendapatan WSKT di 2020 juga tercatat merosot 48% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 16,2 triliun. Sementara itu margin juga ikut turun lantaran WSKT membukukan rugi kotor sebesar Rp 1,98 triliun padahal di 2019 emiten ini masih membukukan laba kotor Rp 5,6 triliun. 

Margin operasional dan margin bersih turun sebesar 22,7% dan 45,6% karena Waskita Karya membukukan kerugian joint-venture sebesar Rp 649 miliar. Kerugian tersebut meningkat dari kerugian di 2019 yang sebesar Rp 290 miliar. Kemudian beban bunga naik 31% yoy menjadi Rp 4,7 triliun dan beban lainnya naik 600% menjadi Rp 1,4 triliun. 


Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan, meski Waskita Karya membukukan arus kas operasional positif sebesar Rp 411 miliar yang turun signifikan dibanding posisi akhir 2020 yang tercatat Rp 9 triliun, gearing ratio WSKT naik menjadi 3,9 kali yang merupakan angka tertinggi. Adapun kondisi gearing ratio WSKT di kuartal ketiga 2020 tercatat sebesar 2,9 kali. 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) merestrukturisasi kewajiban sekitar Rp 15 triliun

"Kami akan meninjau perkiraan kami di WSKT mengingat hasil tahun 2020 lebih buruk dari yang diharapkan," jelas Joey, Sabtu (27/3). 

Jumlah kerugian yang dibukukan WSKT lebih buruk dari pada perkiraan Sucor Sekuritas dan konsesus. WSKT diperkirakan membukukan kerugian bersih sebesar Rp 2,9 triliun. 

Lebih lanjut, kerugian kotor pada 2020 yang sebesar Rp 1,98 triliun disebabkan oleh beban bunga yang tiinggi dan proyek-proyek yang tertunda sedangkan biaya overhead dan beban tetap (fixed cost) tetap terus meningkat. 

Selasa (30/3) hingga akhir sesi I, harga saham WSKT turun 5,95% ke Rp 1.185 per saham.

Baca Juga: Duh, Waskita Karya (WSKT) catatkan rugi bersih hingga Rp 7,38 triliun di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati