KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (
HEAL) mumbukukan kinerja yang positif secara akumulatif. Dalam riset Henan Putihrai Sekuritas diungkapkan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021, pendapatan HEAL melonjak Rp 60,5% year on year (yoy) menjadi Rp 4,6 triliun. Di sisi lain profitabilitasnya juga lebih baik. Meningat, ASP dan jumlah rawat inap yang lebih tinggi. Sementara, kunjungan rawat jalan hanya sedikit lebih tinggi karena masyarakat masih khawatir mengunjungi rumah sakit selama pembatasan sosial. Walau secara kumulatif kinerjanya bertumbuh, secara kuartalan kenarja HEAL tidak begitu menawan. HEAL membukukan pendapatan Rp 1,53 triliun di kuartal III 2021.
Capaian ini sedikit lebih tinggi dari kuartal II 2021 yang sebesar Rp 1,51 triliun. Peningkatan ini terdorong ASP yang lebih tinggi walaupun jumlah hari rawat inap dan kunjungan rawat jalan lebih rendah.
Baca Juga: Pendapatan naik, laba bersih Medikaloka Hermina (HEAL) terkerek 195,19% Margin Laba Kotor, EBITDA dan Laba Bersih masing-masing turun menjadi 50%, 36,7% dan 14.9%. Padalah pada kuartal II Margin Laba Kotor, EBITDA dan Laba Bersih 2021 tercatat masing-masing sebesar 51.4%, 39.4% dan 17.3%. Penurunan tersebut diperberat biaya yang lebih tinggi dan implementasi 'tanpa batas obat' untuk pengobatan Covid selama wabah varian Delta. Mempertimbangkan kinerja kuartal III 2021 yang lebih rendah dibandingkan perkirakaan, HEAL masih mempertahankan peringkat buy akan tetapi target harganya direvisi. "Diturunkan menjadi 1,320 dari sebelumnya 1.470," jelas Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei dalam risetnya, Kamis (11/11).
Terlepas dari kemungkinan pendapatan dan profitabilitas yang lebih rendah pasca wabah Covid-19, HEAL masih akan bertahan ditopang keunggulan kompetitifnya sebagai penyedia layanan kesehatan yang terjangkau. Sehingga, pertumbuhannya dapat kembali menjadi dua digit di masa depan. Apalagi, HEAL memililiki rencana ekspansi agresif untuk mengoperasikan 3-4 rumah sakit baru setiap tahun dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan layanan lanjutan di bawah Center of Excellence (CoE). Selain itu, program buyback saham yang saat ini tengah dilakukan dapat membantu menstabilkan volatilitas ke depan. Asal tahu, saja HEAL mengalokasikan Rp 50 miliar untuk buyback sebanyak-banyaknya 40 juta saham dengan harga maksimal 1,450, mulai dari 8 November hingga 24 November 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli