Kinerja LPKR tersokong penjualan Mall Kuta Bali



JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk  telah menjual Lippo Mall Kuta Bali senilai Rp 800 miliar kepada LMIR Trust. Dengan terjualnya pusat belanja ini, emiten berkode saham LPKR ini  tidak perlu lagi memangkas target penjualan tahun ini.

Tahun ini, LPKR membidik pertumbuhan pendapatan 13% year on year (yoy) menjadi Rp 10,6 triliun. Sementara, pendapatan LKPR hingga September 2016 naik 10% menjadi Rp 7,43 triliun. Adapun, target pra penjualan atau marketing sales tetap pada Rp 3,4 triliun.

Lippo Mall Kuta merupakan salah satu dari empat aset yang akan dijual oleh LPKR. Tiga lainnya yaitu Lippo Mall Jogja dan dua aset rumah sakit yakin, RS Siloam Jogjakarta yang menyatu dengan aset mall dan Rumah sakit di daerah Labuan Bajo


Analis Daewoo Securities, Franky Rivan menyampaikan, tahun depan, kinerja LKPR tidak akan terlalu bagus dan menguntungkan. “Untuk tahun depan kita masih kurang favorable buat LPKR, untuk net profit diperkirakan Rp 1,2 triliun,” ujar Franky, Rabu (8/12). Meskipun demikian, dia menyarankan, untuk hold LPKR dengan target harga Rp 900.

Analis Recapital Skuritas, Kiswoyo Adi Joe menyampaikan hal sama. Menurutnya, kinerja LPKR tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. Karena memang kondisinya belum memungkinkan untuk terjadi peningkatan yang signifikan. “Karena masih belum kondusif marketnya. Labanya dan pendapatan tidak beda jauh,” proyeksinya.

Kiswoyo merekomendasikan jika harga masih seperti saat ini bisa membeli dengan target harga sekitar Rp 1.100 sampai Rp 1.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini