Kinerja manufaktur kuartal pertama mulai menggeliat lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur dalam negeri kembali menggeliat. Hal tersebut tampak dari membaiknya pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) dan industri manufaktur mikro dan kecil (IMK).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi IBS kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,01% year on year (YoY). Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2017 dan 2016 yang masing-masing sebesar 4,46% YoY dan 4,13% YoY.

Walaupun, dibandingkan dengan kuartal keempat 2017 yang tumbuh 5,13% YoY, pertumbuhan di kuartal pertama tahun ini masih lebih rendah.


Secara quarter to quarter (QtQ), pertumbuhan produksi IBS hanya 0,88%, Lebih rendah dibanding kuartal pertama 2017 yang sebesar 0,099%. Sementara di kuartal pertama 2016, turun 1,29%.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan, membaiknya kinerja IBS di tiga bulan pertama tahun ini, disebabkan oleh industri makanan yang tumbuh 13,93% YoY. Industri ini merupakan penyumbang terbesar IBS dengan share 27,09%. Walaupun industri bahan kimia yang menyumbang 16,14% terhadap total IBS, turun 8,5% YoY.

Habibullah lebih lanjut menjelaskan, kenaikan IBS tertinggi terjadi pada barang dari kulit dan alas kaki yang naik 18,87% YoY dan industri mesin dan perlengkapan yang naik 18,48% YoY.

Adapun IBS yang mengalami penurunan paling tinggi, yaitu terjadi pada industri komputer, barang elektronik, dan optik yang turun 13,36% dan industri kertas dan barang dari kertas yang turun 11,24% YoY.

"Ini karena pengaruh pelemahan nilai tukar. Makanya industri dengan local content seperti industri komputer, terdampak itu," kata Habibullah, Rabu (2/5).

Sementara itu, IMK kuartal pertama tumbuh 5,25% YoY, lebih rendah dari kuartal pertama 2017 dan kuartal pertama 2016 yang masing-masing 6,63% YoY dan 5,91% YoY.

Walaupun dibanding kuartal keempat 2017 yang sebesar 4,59%, pertumbuhan IMK di kuartal pertama masih lebih tinggi.

Beberapa jenis IMK yang mengalami kenaikan produksi tertinggi, yaitu industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang naik 33,37% YoY, industri dasar logam yang naik 31,02% YoY, dan industri peralatan listrik yang naik 27,61% YoY.

Sementara IMK yang mengalami penurunan tertinggi yaitu, yaitu industri pengolahan tembakau turun 50,87% YoY dan industri mesin dan perlengkapan turun 22,83% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto