Kinerja Marketing Sales Emiten Properti Variatif, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja raihan pendapatan prapenjualan alias marketing sales para emiten properti masih bervariasi, meskipun mayoritas tercatat positif.

Misalnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meraih marketing sales sebesar Rp 6,84 triliun per kuartal III 2024. Raihan itu telah mencapai 72% dari target prapenjualan tahun 2024. 

“Kinerja tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 1% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 yang sebesar Rp6,75 triliun,” ujar Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, dalam keterangan resmi, Senin (28/10).


PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) meraih marketing sales Rp 4,7 triliun per September 2024. PANI juga menaikkan target marketing sales di tahun 2024 sebesar 9% menjadi Rp 6 triliun, dari semula Rp 5,5 triliun.

Baca Juga: Satgas Perumahan: BTN dan BRI akan Pimpin Pembiayaan Sindikasi Program 3 Juta Rumah

Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma mengatakan, pasca revisi target menjadi Rp 6 triliun, PANI mencatat contractual sales dari bulan Januari sampai dengan September 2024 sudah tercapai 78% dari target tahun 2024 ini, yakni di angka Rp 4,7 triliun. 

“Pencapaian ini menorehkan pertumbuhan sebesar 168% dari periode yang sama tahun lalu,” ujarnya dalam keterbukaan informasi.

PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) per kuartal III 2024 meraih sekitar 82% dari target pendapatan prapenjualan alias marketing sales setahun penuh di tahun ini. Sekretaris Perusahaan ASRI Tony Rudiyanto mengatakan, marketing sales ASRI sebesar Rp 2,3 triliun per September 2024.

“Produk-produk yang menyumbang pencapaian ini antara lain The Gramercy di Alam Sutera, Sutera YMMA (Alam Sutera 2), Agra cluster di Suvarna Sutera, dan juga beberapa produk komersial,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (23/10). 

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Catat Marketing Sales Rp 2,7 Triliun per Kuartal III-2024

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan raihan pendapatan pra penjualan alias marketing sales Rp 1,296 triliun hingga bulan September 2024. 

Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan, raihan tersebut sudah sekitar 57% dari target marketing sales MTLA di tahun 2024 yang sebesar Rp 1,9 triliun.

“Persentase kenaikan marketing sales per September 2024 ini sekitar 5% secara tahunan alias year on year (YoY),” ujarnya kepada Kontan, Senin (14/10).

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mengantongi pendapatan pra penjualan alias marketing sales sebesar Rp 1,13 triliun sepanjang periode Januari–September 2024. 

Baca Juga: IHSG Turun 0,48% ke 7.569 pada Rabu (30/10), Melemah 6 Hari Beruntun

Direktur Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan sekitar 64% dari total marketing sales PWON berasal dari program insentif PPN DTP yang dicanangkan pemerintah sejak kuartal IV-2023.

“Komposisi penjualan selama sembilan bulan 2024 terdiri dari landed houses 47% serta kondominium dan office sebesar 53%," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/10).

Sementara, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan marketing sales sebesar Rp 2,7 triliun per kuartal III 2024. Presiden Direktur SMRA Adrianto P Adhi mengatakan, raihan tersebut masih jauh dari target marketing sales Summarecon di tahun 2024, yaitu Rp 5 triliun.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Pasarkan 2 Cluster Baru di Metland Cikarang

“Tahun ini kami memang konservatif, karena ini tahun politik dan masyarakat yang masih wait and see. Namun, setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto, kami optimistis kinerja bisa semakin baik,” ujarnya saat ditemui Kontan di Tangerang, Rabu (30/10).

Akibat pasar yang masih wait and see, sejumlah jadwal rilis produk baru SMRA juga diundur di paruh kedua tahun 2024.

Adrianto menuturkan, Summarecon masih akan meluncurkan beberapa produk lagi hingga akhir Desember 2024. Bentuk aset yang akan dirilis adalah produk hunian, karena SMRA masih menjagokan aset ini untuk menopang kinerja di tahun 2024.

“Permintaan masyarakat untuk aset hunian masih sangat tinggi. Dengan sejumlah rilis itu, kami optimistis target marketing sales Rp 5 triliun di tahun ini bisa tercapai,” tuturnya.

Baca Juga: Ara: Prabowo Tegaskan Tak Ada Lagi Perumahan Eksklusif yang Dibangun Pengembang

Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan, jika melihat pencapaian marketing sales emiten-emiten properti tersebut di kuartal III ini mengindikasikan adanya tren positif di sektor properti. 

Sentimen penggerak kinerja marketing sales hingga kuartal III ini adalah adanya insentif PPN DTP 100% dan 50% yang menyebabkan permintaan hunian yang cukup banyak. 

“Per hari ini, jawaranya masih dipegang BSDE yang sudah mengumpulkan marketing sales Rp 6,84 triliun yang setara dengan 72% dari target mereka di tahun ini,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).

Melihat raihan para emiten properti per kuartal III, prospek tren marketing sales mereka di sisa tahun 2024 hingga tahun 2025 masih cerah. Faktor pendukungnya adalah penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan berdampak pada penjualan aset properti dan kinerja mereka.

Baca Juga: Kondominium Dekat Akses Transportasi Jadi Favorit Pembeli

Selain itu, kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus PPN dan BPHTB, serta program 3 juta rumah juga dapat mendorong kinerja properti. 

Di sisi lain, sentimen pemberat kinerja mereka yaitu ketidakpastian ekonomi global, ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi serta perubahan perilaku pasar. 

“Emiten yang berpotensi berkinerja cemerlang di sisa tahun ini hingga tahun 2025 ialah CTRA, BSDE dan PANI,” tuturnya.

Vicky pun merekomendasikan trading buy untuk BSDE dengan target harga Rp 1.280-Rp 1.290 per saham. Rekomendasi buy on weakness juga diberikan untuk CTRA dengan target harga Rp 1.365-Rp 1.385 per saham.

Baca Juga: Penyerapan Capex Pakuwon Jati (PWON) Capai Rp 1,3 Triliun Hingga Kuartal III-2024

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer melihat, mayoritas marketing sales para emiten properti per kuartal III 2024 ini sudah sesuai atau melebihi ekspektasi. Para emiten pun optimistis jika target marketing sales mereka di tahun 2024 ini akan tercapai.

“Bahkan, PANI meningkatkan target marketing sales mereka untuk tahun ini,” ujarnya kepada Kontan, Senin (28/10). 

Ada beberapa sentimen yang terus mendorong kinerja emiten properti. Yaitu, perpanjangan periode insentif PPN DTP 100% hingga akhir tahun 2024 dari pemerintah, program 3 juta rumah Presiden Prabowo, dan penurunan suku bunga yang diiringi peningkatan stabilitas ekonomi. 

Melihat ke tahun depan, segmen properti sepertinya akan terus berkembang di bawah kepemimpinan presiden baru. Program 3 juta rumah akan sangat menguntungkan emiten-emiten yang memiliki produk yang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah, seperti CTRA. 

Baca Juga: Memilih Saham Unggulan di Indeks Kompas100

Selain itu, wacana untuk menghapus PPN dan BPHTB jika benar diterapkan juga akan mendorong penjualan emiten-emiten properti. 

“Suku bunga yang diproyeksikan akan terus turun dalam satu tahun ke depan juga merupakan sentimen baik, terutama karena mayoritas pembelian properti di Indonesia masih menggunakan kredit,” ungkapnya.

Axell pun menilai emiten properti yang menarik untuk dipantau investor adalah CTRA dengan target harga Rp 1.600 per saham dan BSDE dengan target di Rp 1.500 per saham.

Selanjutnya: Temuan BPK: Izin Impor 1,69 Juta Ton Gula Tahun 2015-2017 Tak Lewat Rapat Koordinasi

Menarik Dibaca: 5 Warna Cat Kamar Tidur yang Menenangkan, Ampuh Kurangi Stres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati