KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Hingga kuartal ketiga 2020, emiten properti ini membukukan penurunan pendapatan hingga 9,01% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,24 triliun. Sementara itu laba bersih tercatat turun 44,27% yoy menjadi Rp 230,18 miliar. Menurut pemaparan CTRA, Kamis (3/12), pendapatan dari pengembangan properti tertekan 2% yoy menjadi Rp 3,22 triliun. Di sisi lain pendapatan berulangnya tertekan 26% yoy menjadi Rp 1,02 triliun. Walau tertekan, Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengungkapkan, permintaan pelanggan mulai membaik, khususnya untuk perumahan. Hal ini terdorong pasar investor yang mulai membaik karena investasi pada produk lainnya mulai terbatas. "Mereka menganggap properti adalah salah satu alat investasi yang baik," kata Harun dalam pemaparan publik yang digelar secara virtual, Kamis (3/12).
Kinerja masih berat hingga akhir tahun, simak rekomendasi saham Ciputra (CTRA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan. Hingga kuartal ketiga 2020, emiten properti ini membukukan penurunan pendapatan hingga 9,01% secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,24 triliun. Sementara itu laba bersih tercatat turun 44,27% yoy menjadi Rp 230,18 miliar. Menurut pemaparan CTRA, Kamis (3/12), pendapatan dari pengembangan properti tertekan 2% yoy menjadi Rp 3,22 triliun. Di sisi lain pendapatan berulangnya tertekan 26% yoy menjadi Rp 1,02 triliun. Walau tertekan, Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengungkapkan, permintaan pelanggan mulai membaik, khususnya untuk perumahan. Hal ini terdorong pasar investor yang mulai membaik karena investasi pada produk lainnya mulai terbatas. "Mereka menganggap properti adalah salah satu alat investasi yang baik," kata Harun dalam pemaparan publik yang digelar secara virtual, Kamis (3/12).