KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk membukukan laba sebelum pajak pada kuartal I-2018 sebesar Rp 140 miliar. Nilai tersebut meningkat sebesar 14,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 122 miliar. Laba sebelum pajak tersebut terutama ditopang oleh realisasi penyaluran kredit perseroan ditambah pembiayaan syariah yang mencapai Rp 71,8 triliun. Bila dibandingkan dengan capaian periode tahun lalu, realisasi kredit konsolidasi perseroan yang mencapai Rp 72,25 triliun atau turun 0,62% secara tahunan atau
year on year (yoy). Sementara, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat sebesar Rp 90,1 triliun per akhir Maret 2018. Jumlah tersebut juga hanya naik tipis 0,71% yoy dari Rp 89,46 triliun akhir Maret 2017 lalu.
Dengan kinerja tersebut, aset perseroan per kuartal I 2018 tercatat sebesar Rp 107,7 triliun, menurun 3,31% secara tahunan. Adapun, Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (9/4) mengatakan pencapaian tersebut masih sejalan dengan target perusahaan. "Pencapaian kinerja kami pada triwulan pertama tahun ini menunjukan bahwa kinerja Bank Bukopin telah kembali
on track. Kami optimis hingga akhir tahun ini kinerja perseroan minimal akan kembali seperti pada tahun 2016," tuturnya. Meski tak menjelaskan secara detil, bank milik PT Bosowa Corporindo ini mengatakan kondisi kualitas kredit alias
non-performing loan (NPL) secara net berada di level 4,47%. Walaupun turun 1,9% dibandingkan posisi NPL net per 31 Desember 2017 yang mencapai 6,37%, nyatanya secara tahunan jumlah ini naik. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I tahun lalu, NPL net perseroan berada di level cukup rendah yakni 1,35% artinya perseroan mengalami kenaikan NPL sebesar 3,12% secara tahunan. Dari sisi rasio kecukupan modal atau
capital adequacy ratio (CAR) berada di level 11,09% meningkat 0,57% dibandingkan posisi CAR 31 Desember 2017. Sementara secara tahunan, jumlah ini justru menurun cukup dalam, pasalnya akhir Maret tahun lalu CAR Bukopin masih terjaga di posisi 17,02%. Menurut Eko, tahun ini Bukopin akan memacu pertumbuhan kinerja dengan melakukan perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Pihaknya berhadap, dengan strategi ini, perseroan optimis target kinerja yang ditetapkan untuk tahun 2018 dapat terealisasi. Dalam jangka pendek, perseroan akan fokus memperbaiki kinerja melalui penyelesaian kredit bermasalah dan ekspansi kredit. Sementara secara jangka panjang, bank bersandi emiten BBKP ini akan menyiapkan sejumlah program strategi, guna memacu pertumbuhan aset yang berkualitas, memperbaiki struktur DPK dan optimalisasi profit berbasis skala ekonomi. Sekadar mengingatkan, pada kuartal I-2017, Bank bukopin mencatatkan pertumbuhan laba bersih 5,62% menjadi Rp 291 miliar, dengan kenaikan kredit 7,64%, dan DPK tumbuh sampai 15% dibanding periode yang sama 2016. Menyiapkan investasi digital Tak hanya itu, Eko juga mengungkapkan Bukopin tengah menyiapkan bisnis dalan jangka panjang lewat bisnis start up dan aliansi fintech untuk dapat menjaring nasabah baru dari generasi milenial. Tahun ini, Bukopin juga menyiapkan sedikitnya tujuh strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja, antara lain peluncuran layanan flexy bill, memacu penyaluran kredit properti dan promo kartu kredit, memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor dengan Bukopin Finance, tabungan digital Wokee, program kredit personal dan BNV Labs. "Flexy Bill merupakan salah satu produk andalan Bank Bukopin tahun ini," kata Eko. Asal tahu saja, flexy bill sendiri merupakan fasilitas pembiayaan tagihan listrik kepada pelanggan PLN, pelanggan dapat memanfaatkan mundurnya waktu pembayaran tagihan listrik sampai dengan 6 bulan, tetapi PLN tetap dapat menerima pembayaran rutin setiap bulan dari Bank Bukopin nantinya.
Lewat cara ini, Eko berharap perseroan dapat meningkatkan kualitas dana Bank Bukopin sekaligus memperbaiki kualitas kredit dan memacu pendaptan perseroan dari
fee based income. Selain strategi di atas, tahun ini Bukopin akan melakukan aksi korporasi lewat proses
rights issue sebesar 30% jumlah saham beredar yang ditarget rampung pada Semester I 2018. Pun, nantinya Bukopin akan menggandeng mitra strategis untuk pengembangan anak usaha PT Bank Syariah Bukopin pada triwulan III tahun 2018 mendatang. Sebagai tambahan, sebelumnya dalam pemberitaan yang dimuat Kontan.co.id (2/4) lalu, Bukopin memproyeksi pertumbuhan kredit satu digit tahun ini di kisaran 5% sampai 8%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia