KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Medikaloka Hermina Tbk (
HEAL) lebih sehat berkat potensi meningkatnya kunjungan pasien BPJS. Emiten rumah sakit ini memiliki fokus pasar pada segmentasi pasien BPJS. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Jonathan Guyadi memperkirakan bahwa trafik pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan tumbuh positif di sisa tahun 2023, mengingat kemungkinan situasi ekonomi yang hingga akhir tahun. JKN merupakan program jaminan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Sementara itu, terkait UU Kesehatan yang baru berpotensi akan menguntungkan industri kesehatan dalam jangka panjang. Walaupun para emiten rumah sakit dalam cakupan Samuel Sekuritas masih cenderung bersikap netral.
Adapun UU Kesehatan di antaranya dapat mempercepat ekspansi rumah sakit, terutama ke kota tingkat 2 dan kota tingkat 3. Sehingga Pembangunan rumah tidak hanya berpusat di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Undang-Undang Kesehatan baru juga dapat menekan jumlah wisatawan medis masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Selain itu, perusahaan rumah sakit bakal mendapat manfaat dari peningkatan jumlah dokter dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Efek Polusi Udara Berpotensi Tingkatkan Kinerja Medikaloka Hermina (HEAL) “Kami percaya bahwa potensi peningkatan jumlah dokter dengan UU Kesehatan yang baru, khususnya di daerah tingkat kedua dan ketiga akan meningkatkan laju penetrasi HEAL,” jelas Jonathan dalam riset 7 Agustus 2023. Perlu dicatat, Jonathan menambahkan, kebakaran rumah sakit HEAL di Depok pada Juli lalu kemungkinan bakal meningkatkan lonjakan Opex. Dengan demikian, margin Ebitda emiten pengelola Rumah Sakit Hermina itu direvisi menjadi 26% - 28% dari 28% -30% karena rumah sakit di Depok menyumbang sekitar 6% dari total pendapatan. Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim menambahkan, kinerja HEAL ke depannya akan terangkat ekspansi Pembangunan rumah sakit baru. Selain memiliki potensi meningkatnya volume kunjungan dari pasien BPJS. Emiten rumah sakit swasta ini dijadwalkan akan membuka dua rumah sakit baru di Aceh dan Ciawi di sisa tahun ini. Kemudian tahun depan rencananya akan dibuka empat rumah sakit baru yaitu RS Internasional PIK 2, Rumah sakit di IKN, Pasuruan, dan Madiun. “HEAL memiliki potensi untuk bertumbuh dari pengguna BPJS yang juga didukung oleh ekspansi pembangunan rumah sakit baru,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (11/9).
Lukman menyoroti tumbuhnya pendapatan dan laba masing-masing sekitar 13% dan 23% di semester pertama 2023 ini tidak terlepas dari tumbuhnya pasien BPJS. Jumlah pasien dari rawat inap tumbuh 28.1% YoY dan kunjungan rawat jalan naik 21.8% YoY disertai meningkatnya komposisi pasien BPJS yang juga bertumbuh. Analis Panin Sekuritas Rizal Rafly melihat bahwa HEAL memang saat ini berfokus pada segmentasi pasien JKN. Semenjak adanya program JKN, Medikaloka Hermina berfokus kepada segmentasi penerima manfaat JKN sebagai penggerak dari penjualan sehingga menjadikan peningkatan jumlah pasien rawat inap (inpatient) dan rawat jalan (outpatient). Segmen inpatient dan outpatient mencatatkan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) selama 5 tahun terakhir masing-masing sekitar 12,0% dan 8,0%. Tren pasca pandemi terlihat pada periode tahun 2022 dalam segmen inpatient dan outpatient relatif lebih tinggi daripada periode 2019 sebelum adanya Covid-19. “Kami juga melihat bahwa peningkatan pendapatan juga didukung oleh peningkatan volume pasien JKN yang dipengaruhi oleh efek
downtrading,” tulis Rizal dalam riset 13 Juli 2023. Menurut Rizal, HEAL masih berpotensi untuk mengakuisisi lebih banyak pasien baru yang akan berpengaruh pada pendapatan perseroan. Hal tersebut didukung oleh strategi doctor partnership yang memungkinkan dokter spesialis milik HEAL akan memiliki saham minoritas di salah satu rumah sakit Hermina.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) Akan Bangun Rumah Sakit Kapasitas 200 Kamar di IKN Ruang pertumbuhan untuk HEAL juga masih terbuka lebar seiring profilnya sebagai pemilik rumah sakit swasta terbanyak di Indonesia yaitu mengelola sekitar 47 rumah sakit di 2023. Kemudian pangsa pasar berpotensi lebih besar karena adanya program JKN dan penambahan jumlah kasur setiap tahunnya.
Katalis positf lainnya bagi HEAL berasal dari kenaikan tarif tarif INA CBG, mengingat eksposur HEAL terhadap JKN yang paling tinggi. INA CBGs adalah tarif paket pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh komponen biaya rumah sakit, mulai dari pelayanan nonmedis hingga tindakan medis. Rizal merekomendasikan
buy untuk HEAL dengan target harga sebesar Rp 1.600 per saham. Jonathan turut merekomendasikan
buy untuk HEAL dengan target harga sebesar Rp 1.650 per saham. Sementara, Lukman menyarankan
trading buy untuk HEAL dengan target harga sebesar Rp 1.550 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin (11/9), saham HEAL berada di posisi Rp 1.480 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari