KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Medikaloka Hermina Tbk (
HEAL) diproyeksi akan semakin bugar. Maybank Sekuritas Indonesia memandang emiten pengelola RS Hermina ini merupakan pilihan utama di sektor kesehatan. Analis Maybank Sekuritas Indonesia Paulina Margareta mengatakan, HEAL adalah pilihan utama karena pertumbuhan volume pasien yang kuat, didorong oleh partisipasi yang kuat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, HEAL memiliki potensi peningkatan margin melalui skala ekonomi dan perdagangan karena standarisasi kelas pasien.
Meskipun memiliki pendapatan per pasien terendah dan kontribusi JKN tertinggi, HEAL mampu meningkatkan dan menstabilkan margin EBITDA pada 28%-30% di tahun 2024-2026. Margin EBITDA HEAL diproyeksi akan terus meningkat dari 26,8% pada tahun fiskal 2023 menjadi 29,9% pada tahun fiskal 2026.
Baca Juga: Buka 4 Rumah Sakit Baru di 2024, Hermina (HEAL) Optimistis Kinerja Terdongkrak Paulina menjelaskan, HEAL akan didukung oleh skala ekonomi yang lebih besar, peningkatan pendapatan dari pasien, perputaran piutang yang lebih konsisten karena kesehatan keuangan JKN yang membaik, serta dibantu oleh biaya kontribusi yang lebih tinggi dan aliran pendapatan baru seperti skema pembayaran bersama (co-payment). Maybank Sekuritas melihat, HEAL telah mengalami pertumbuhan pendapatan yang unggul dibandingkan dengan perusahaan sejenis pasca terjadinya pandemi. Di mana, tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) di atas 17% pada tahun fiskal 2022-2024, dibandingkan 11% dan 15% yang dicatatkan pesaingnya yakni MIKA dan SILO. "Hasil ini berkat kombinasi perluasan kapasitas, pertumbuhan lalu lintas, dan peningkatan harga layanan (ASP) untuk pasien swasta," kata Paulina dalam riset 13 September 2024.
Baca Juga: Laba Medikaloka Hermina (HEAL) Tumbuh 69,59% di Semester I 2024 Di samping itu, seiring dengan normalisasi lanskap layanan kesehatan pasca-Covid, HEAL juga memanfaatkan jaringan rumah sakitnya yang diperluas untuk mengakomodasi lonjakan kunjungan pasien, terutama dari basis peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang kuat.
Paulina turut menyoroti bahwa pendapatan per tahun HEAL tersebut dipengaruhi adanya model kemitraan dokter. Seperti diketahui, HEAL menawarkan kepemilikan saham 0,5%-1% kepada dokternya di rumah sakit masing-masing, sehingga mendorong perluasan dan mempertahankan dokter yang berkualitas. "Kolaborasi dengan dokter lokal ini, yang sering kali memiliki basis pasien yang kuat dan pengaruh terhadap pasien atas merek rumah sakit, telah memfasilitasi pertumbuhan yang lebih cepat dan membantu rumah sakit baru dengan cepat meningkatkan operasinya," jelas Paulina.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) Sebut Efisiensi Harga Obat & Alkes Menjadi Tantantang Baru Peningkatan ini sebagaimana dibuktikan oleh tingkat hunian tempat tidur HEAL yang tinggi sebesar 68% pada tahun anggaran 2022-2024, sambil mempertahankan campuran pembayar swasta ataupun JKN yang stabil. Dengan berbagai faktor tersebut, Pauline merekomendasikan Buy untuk HEAL dengan target harga Rp 1.850 per saham.
Mengutip RTI Business, Rabu (18/9), HEAL ditutup pada posisi Rp 1.470 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli