Kinerja Melambat, Pertumbuhan Laba dan Kredit Himbara Diproyeksi Single Digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya tantangan yang terjadi selama hampir separuh pertama tahun ini telah membuat kinerja perbankan sedikit melambat. Pertumbuhan yang lebih mini dibandingkan tahun sebelumnya dapat terjadi, termasuk bank-bank milik negara atau himbara.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memproyeksikan bahwa kinerja himbara di tahun ini agak sedikit melambat, baik itu pertumbuhan kredit maupun laba. Hal tersebut dikarenakan situasi eksternal yang memang tidak menguntungkan.

“Memang tahun ini pertumbuhan akan lebih single digit, redit sama laba dua-duanya,” ujar pria yang akrab disapa Tiko, Jumat (7/6).


Baca Juga: Dampak Utang Jumbo Perusahaan BUMN Terhadap Kinerja Industri Perbankan

Bukan tanpa alasan, Tiko bilang bahwa di dua kuartal yang telah terlewati ini, perbankan memang telah menemui banyak tantangan. Mulai dari kenaikan suku bunga yang tinggi sehingga ada peningkatan biaya dana atau cost of fund yang dimiliki bank.

“Juga ada peningkatan di pemburukan kualitas kredit kan. Meskipun, kita kelola dengan baik,” tambahnya.

Meski demikian, Tiko masih optimistis kinerja himbara di kuartal 3 maupun 4 dapat memberikan akselerasi yang lebih cepat dibandingkan kuartal sebelumnya. Terlebih jika kondisi suku bunga dan likuiditas membaik ditambah kualitas kredit yang selaras pula.

Baca Juga: Efek Utang BUMN Karya, Himbara Diminta Tak Sembarang Beri Kredit Ke BUMN

Jika menilik kinerja masing-masing himbara dalam laporan keuangan bulanan per April 2024, pertumbuhan laba memang tampak masih single digit, Mayoritas bahkan mencatatkan pertumbuhan di bawah 5%.

Dari sisi laba, pertumbuhan tertinggi dicatat oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dengan sekita 5,11% secara tahunan (YoY). Di mana, bank yang memiliki portofolio terbesar di properti ini mencatatkan laba senilai Rp 983,8 miliar.

Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tercatat dengan pertumbuhan laba paling mini di periode yang sama jika dibandingkan dengan himbara lainnya. BNI mencatat laba pada periode April 2024 senilai Rp 6,86 triliun atau naik 1,63% YoY.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Soroti Tantangan Industri Perbankan Tahun Ini

Untuk pertumbuhan kredit sendiri, himbara ini tercatat masih bisa tumbuh double digit di periode April 2024. PT Bank Mandiri Tbk tercatat paling agresif dalam penyaluran kredit dengan tumbuh 21,54% YoY menjadi Rp 1.134,4 triliun.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tercatat memiliki pertumbuhan kredit yang paling lambat hanya sekitar 11,98% YoY. Namun, dari sisi nilai, bank yang dekat dengan wong cilik memiliki penyaluran kredit paling besar di antara himbara lainnya mencapai Rp 1.190,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli