Kinerja Membaik, BantuSaku Targetkan Laba Naik hingga 30%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending  BantuSaku menargetkan kenaikan bisa mencapai kisaran 30%. Manajemen mengklaim hingga akhir semester I, perusahaan telah mencatatkan kinerja positif.  

Direktur Utama BantuSaku, Arnoldyth Rodes Medo mengatakan kenaikan laba per Juni 2024, didapat berkat upaya perusahaan dalam menjaga kualitas kredit, serta melakukan efisiensi biaya operasional. Perusahaan hanya memberikan pinjaman kepada nasabah dengan skor kredit yang baik. Hal ini bertujuan untuk mencegah kegagalan bayar dari nasabah existing maupun nasabah baru.

"Saya belum bisa menyebutkan besaran laba per Juni 2024 meski angkanya naik, tapi saya optimis, laba perusahaan ke depannya bisa terus naik mencapai target yang sekitar 30%," kata dia kepada KONTAN, Rabu (21/8). 


Menurutnya meski pada tahun-tahun sebelumnya perusahaan mengalami kerugian, dengan laba yang sudah positif secara keseluruhan, dapat menutupi kerugian tersebut. 

Baca Juga: Fintech BantuSaku Sebut Telah Penuhi Syarat Permodalan Minimum Sebesar Rp 7,5 Miliar

Ia mencontohkan pada April tahun lalu BantusSaku mengalami kerugian sebesar Rp 4 miliar. Namun pada April tahun ini situasinya berbalik dengan mencatatkan keuntungan sebesar Rp 3 miliar.

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan,  Arnold menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan mitigasi risiko kredit dengan selektif dalam memberikan pinjaman untuk meminimalkan risiko gagal bayar. Selain itu, perusahaan juga melakukan efisiensi biaya operasional.

Sebagai informasi, tercatat total pinjaman yang sudah disalurkan oleh BantuSaku sampai April tahun ini mencapai lebih dari Rp16,5 triliun, dengan total nasabah peminjam sebanyak 1,34 juta. BantuSaku juga berhasil menjaga TKB90 di level 100%.Sementara dari sisi aset, BantuSaku mencatatkan hingga periode April 2024 aset perusahaan sebesar Rp 22 miliar. 

Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa laba industri fintech peer to peer (P2P) lending kembali meningkat per Juni 2024, menjadi Rp 337,15 miliar dibandingkan Mei 2024 yang sebesar Rp 277,02 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih
TAG: