KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) mengubah fasilitas pinjaman yang didapat dua tahun lalu. Perusahaan yang memiliki merek Taro ini memaparkan jika pada tanggal 23 Juni 2025 telah menandatangani term and revolving facilities sebesar US$ 151,5 juta dan Rp 1,62 triliun. 

Sekretaris Perusahaan FKS Food Sejahtera, Dimas Rahadian Suryoputro dalam keterbukaan informasi di BEI pada 23 Juni 2025 menjelaskan, perjanjian pinjaman ini mengubah tingkat suku bunga fasilitas, mengubah agen fasilitas, jumlah fasilitas dan debitur. Pada perjanjian sebelumnya pada 2 September 2022, emiten yang dulunya bernama Tiga Pilar Sejahtera Food ini telah mendapat term and revolving facilities sebesar US$ 190 juta dan Rp 1,9 triliun. 

Dimas dalam keterbukaan tidak menjelaskan detil perubahan perjanjian fasilitas tersebut. Namun dia menegaskan jika transaksi ini tidak memberikan perubahan yang merugikan untuk FKS Food. 

Kartu Debit KB Bank Catat Pertumbuhan Transaksi Tertinggi di Jaringan ATM Bersama

Baca Juga: FKS Food (AISA) Intip Peluang dari Efek Kucuran Stimulus Ekonomi

Namun dalam laporan keuangan AISA hingga 31 Maret 2025, fasilitas pinjaman ini berasal dari pinjaman sindikasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Pinjaman ini bertujuan untuk keperluan modal kerja dan belanja modal. 

Sementara penerima pinjaman atas fasilitas ini diantaranya adalah FKS Food and Agri Pte Ltd, PT FKS Food and Ingredients, PT FKS Multi Agro Tbk dan PT Tene Capital. Bunga yang ditetapkan per 27 April 2023 sebesar 3,25% plus JIBOR. 

Hingga 31 Maret 2025, kas setara kas AISA sebesar Rp 96,48 miliar sementara total liabilitas sebesar Rp 956,47 miliar. Sedangkan kinerja perusahaan ini pun naik. Laba bersih AISA naik 222,03% secara tahunan menjadi Rp 34,94 miliar dari kuartal I tahun 2024 sebesar Rp 10,86 miliar. Sementara pendapatan AISA naik 4,5% menjadi Rp 481,47 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News