KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) mencatatkan kinerja ciamik sepanjang tahun 2022. Askrindo Syariah membukukan laba pada tahun 2022 sebesar Rp 215,5 miliar. Laba tersebut naik 27,3% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 169,3 miliar. Kenaikan laba Askrindo Syariah ini ditopang peningkatan nilai Imbal Jasa Kafalah (IJK) Bruto sebesar 32,2% yaitu dari Rp 729,5 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 964,5 miliar pada tahun 2022. Di samping itu, jumlah Pendapatan Kafalah Bersih juga mengalami peningkatan, yaitu dari Rp 308,2 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 346,0 miliar pada tahun 2022.
Direktur Utama Askrindo Syariah, Kokok Alun Akbar, mengatakan, pada tahun 2022 aset perusahaan juga meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 32,2% dibandingkan tahun 2021 sehingga total aset tahun 2022 menjadi Rp 2,258 triliun sedangkan di tahun 2021 hanya sebesar Rp 1,708 triliun.
Baca Juga: Pemegang Saham Merombak Susunan Pengurus Askrindo Syariah "Begitu juga dari sisi ekuitas Perusahaan yang mengalami peningkatan sebesar 37,4% dari Rp 504,9 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 693,6 miliar pada tahun 2022," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (6/4). Ia menambahkan bahwa pada tahun 2022, Askrindo Syariah berhasil menjaga pertumbuhan yang tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja yang positif ini berdampak pada peningkatan rasio-rasio keuangan tahun 2022 yang umumnya menunjukkan nilai yang baik. Hasil
asesmen atas tata kelola perusahaan (GCG) Tahun 2022 menunjukkan peningkatan dengan perolehan score sebesar 86,86. Selain itu, Kokok melanjutkan, Askrindo Syariah juga kembali menunjukkan peran pentingnya sebagai pendukung perkembangan ekonomi syariah khususnya dalam memberikan kemudahan akses bagi pelaku usaha UMKM dalam bentuk penjaminan syariah ke beberapa program pemerintah. Kemudian, dalam rangka meningkatkan produktivitas di tahun 2023, Askrindo Syariah juga terus melakukan peningkatan pelayanan khususnya di bidang digitalisasi melalui implementasi
application programming interface secara menyeluruh dari front end sampai dengan
back end serta ekstensifikasi penggunaan aplikasi Maasya (Mobile Application Askrindo Syariah) sehingga proses penjaminan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta menjangkau penjaminan proyek di berbagai daerah.
Baca Juga: Askrindo Syariah kantongi peringkat idA+ dari Pefindo “Askrindo Syariah merupakan lembaga penjaminan syariah pertama yang berkomitmen dalam menjalankan tugas literasi dan inklusi penjaminan syariah sejak tahun 2020 dan akan terus berlanjut sampai tahun-tahun mendatang," terangnya.
Pada awal tahun 2023, Askrindo Syariah memperoleh peringkat idA+ untuk kinerja keuangan dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari holding yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (PT BPUI) atau dikenal juga dengan IFG. Sebagaimana diketahui bahwa Askrindo Syariah merupakan anak perusahaan dari PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) dimana pada tanggal 31 Maret 2020 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN, PT Askrindo bergabung dengan Holding BUMN asuransi dan penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG). Hingga saat ini, Askrindo Syariah telah memiliki total 39 Jaringan Kantor yang terdiri atas 16 Kantor Cabang dan 23 Kantor Perwakilan Pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Keunggulan Askrindo Syariah ini akan terus diperkuat sehingga dapat menjangkau Mitra Bisnis di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka implementasi
service excellent. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli