Kinerja membaik, saham BUMI belum layak lirik untuk jangka panjang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melaporkan adanya perbaikan penjualan batubara sepanjang September 2018. Bahkan, harga batubara diyakini bakal terus di atas level US$ 100 per ton hingga 12 bulan ke depan.

Head of Investment Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, meskipun harga minyak dan harga batubara berpotensi tinggi ke depan, saham BUMI belum layak dikoleksi untuk jangka panjang.

Menurutnya, ketika kinerja sektor mengalami perbaikan, belum tentu akan diikuti dengan kinerja emiten yang positif pula. Ini berlaku untuk kondisi saham BUMI. Meskipun sektornya menguat, kualitas kinerja emiten itu masih perlu dipertimbangkan.


"Sebelum laporan keuangan BUMI seperti ADRO maupun ITMG, kalau buat (investasi) long term agak susah," kata Wawan.

Meskipun harga minyak dan batubara membaik, saham BUMI belum cukup prospektif untuk dilirik jangka panjang. Kecuali, jika harga batubara bisa terus bertahan di level tinggi hingga tiga tahun sampai empat tahun ke depan.

"Saat kondisi tersebut, BUMI punya potensi kembali seperti masa kejayaan di 2011 atau 2012 dimana harganya bisa mencapai Rp 8.000 per lembar saham," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat