Kinerja Membaik, Simak Prospek Emiten Restoran di Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten restoran sudah merilis laporan keuangan sepanjang tahun 2021. Menurut catatan Kontan.co.id, dari tiga emiten yang sudah melaporkan keuangannya, mayoritas mencetak kenaikan dari sisi top line maupun bottom line

Dilihat dari top line, PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) dan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) membukukan pertumbuhan hingga dua digit. Tercatat, pendapatan ENAK naik 40,19% secara year on year (yoy) menjadi Rp 789,36 miliar. Sementara pendapatan PTSP menguat 13,55% yoy menjadi Rp 423,06 miliar. 

Adapun pendapatan PZZA menurun tipis 1,14% yoy menjadi Rp 3,41 triliun. Pada tahun 2020, PZZA mengantongi pendapatan hingga Rp 3,45 triliun. 

Baca Juga: Kinerja 2021 Positif, Indo Boga Sukses Mantap Melantai di BEI

Apabila dilihat dari bottom line, beberapa emiten masih mengantongi kerugian walau memang menipis dibandingkan tahun 2020. PTSP misalnya, mencetak kerugian hingga Rp 17,60 miliar di tahun 2021, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang merugi Rp 48,07 miliar. 

Adapun ENAK juga masih menanggung rugi Rp 7,32 miliar sepanjang tahun 2021. Tahun sebelumnya, ENAK membukukan kerugian hingga 135,8 miliar. 

Sementara itu, PZZA berhasil membalikkan keadaan menjadi untung di tahun 2021. PZZA mencatatkan laba hingga Rp 60,76 miliar dari rugi Rp 93,51 miliar di 2020. 

Baca Juga: Ini Investor yang Cocok Berinvestasi di Securities Crowdfunding

Mencermati kinerja yang mayoritas meningkat, Analis Phillip Sekuritas Helen menanggapi, pertumbuhan kinerja emiten restoran di tahun 2021 itu ditopang oleh baseline yang rendah di tahun 2020 akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Asal tahu saja, pembatasan yang ketat sempat diterapkan pada kuartal kedua 2020 sehingga pusat perbelanjaan ditutup. 

Adapun menurut Helen, kondisi tersebut membaik di tahun 2021. "Pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat menjadi pendorong pertumbuhan kinerja emiten restoran," ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (5/4). 

Proyeksi kinerja emiten restoran masih akan meningkat ke depannya. Ini tidak terlepas dari menurunnya kasus Covid-19 dan pandemi yang semakin terkendali. Adapun hampir seluruh masyarakat sudah menerima vaksin.

Baca Juga: Inmendagri PPKM Jawa-Bali Terbaru Terbit, Mayoritas Wilayah Level 1 dan 2

Di sisi lain, ada optimisme pembukaan kembali ekonomi sehingga masyarakat dapat beraktivitas secara normal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Asal tahu saja, mobilitas penduduk merupakan kunci utama bagi konsumsi masyarakat.

Kendati dibayangi katalis positif, emiten pengelola restoran tetap perlu mewaspadai katalis negatif yang membayangi. Salah satunya kenaikan PPN 11% yang diterapkan oleh pemerintah. Menurut Helen, ini berpotensi menaikkan beban-beban emiten restoran dari sisi bahan baku. 

Apabila dilihat dari pergerakan sahamnya, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, saham-saham restoran kebanyakan  dalam fase downtrend. Bahkan, ada yang masih dalam masa suspensi seperti PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK).

Baca Juga: Kenaikan PPN Berpotensi Pengaruhi Kelangsungan Bisnis Sarimelati Kencana (PZZA)

Menurut data RTI Business, sejak awal tahun saham-saham restoran mayoritas memang melemah. Penurunan paling dalam dicatatkan oleh PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) yang tertekan 25,82% ytd ke harga Rp 2.700 per saham. Setelahnya disusul PTSP yang melorot 20% ytd ke harga Rp 5.600 per saham.

PZZA dan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) juga menurun masing-masing 7,35% ytd dan 6,21% ytd menjadi Rp 630 per saham dan Rp 1.510 per saham. 

Adapun PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) tertekan paling mini 1,54% ytd menjadi Rp 960 per saham. Sementara, hanya saham ENAK yang terlihat menguat 0,63% sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Februari 2022 yang lalu. 

Baca Juga: Emiten Ritel dan Konsumer Siap Antisipasi Kenaikan Permintaan Saat Ramadan

Di antara saham-saham restoran itu, Herditya melihat  PZZA secara teknikal masih menarik untuk dilirik oleh investor. Selama masih terjaga di atas 595 sebagai support-nya, maka PZZA berpeluang menguat untuk uji MA60 nya di 650 hingga resistance di 685. Hal ini dapat dicermati juga dari MACD yang berpeluang golden cross serta Stochastic yang sedang menuju ke area netral.

"PZZA dapat dilakukan untuk trading buy," tutup Herditya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati