JAKARTA. Saham milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih betah menghuni jajaran saham gocap selama hampir kurang empat tahun terakhir. Perusahaan milik grup Bakrie ini juga terus mencatatkan performa yang tak terlalu bagus dalam keuangannya. Di kuartal ketiga 2016 yang lalu, pendapatan usaha BTEL berada di angka Rp 148,7 miliar. Sementara itu, kerugian yang masih dialami oleh operator seluler ini berada di nominal Rp 751 miliar. Per kuartal III-2016, perusahaan ini juga masih memiliki liabilitas di angka Rp 15,03 triliun. BTEL sebenarnya masih punya rencana untuk memulihkan kondisi keuangannya ini. Perusahaan punya rencana untuk menjajal bisnis mobile virtual network operator (MVNO). Dengan konsep ini, BTEL tak perlu membangun atau memiliki jaringan telekomunikasi sendiri, tapi bisa bekerjasama dengan pemilik jaringan.
Kinerja memble, investor BTEL paling dirugikan
JAKARTA. Saham milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih betah menghuni jajaran saham gocap selama hampir kurang empat tahun terakhir. Perusahaan milik grup Bakrie ini juga terus mencatatkan performa yang tak terlalu bagus dalam keuangannya. Di kuartal ketiga 2016 yang lalu, pendapatan usaha BTEL berada di angka Rp 148,7 miliar. Sementara itu, kerugian yang masih dialami oleh operator seluler ini berada di nominal Rp 751 miliar. Per kuartal III-2016, perusahaan ini juga masih memiliki liabilitas di angka Rp 15,03 triliun. BTEL sebenarnya masih punya rencana untuk memulihkan kondisi keuangannya ini. Perusahaan punya rencana untuk menjajal bisnis mobile virtual network operator (MVNO). Dengan konsep ini, BTEL tak perlu membangun atau memiliki jaringan telekomunikasi sendiri, tapi bisa bekerjasama dengan pemilik jaringan.